Ini baru langkah awal untuk mengukur kemampuan kita dalam mengintegrasikan bahasa daerah masuk ke sekolah formal,
Sentani, Papua (ANTARA) - Sekolah Adat Negeri Papua di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua telah mengintegrasikan bahasa daerah sebagai mata pelajaran muatan lokal pada memiliki 54 sekolah fasar (SD) di daerah ini.

Direktur Sekolah Adat Papua Orgenes Monim kepada ANTARA di Sentani, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya telah menjadikan 54 SD sebagai proyek percontohan penerapan bahasa daerah Sentani sebagai bagian dari mata pelajaran muatan lokal.

“Kami mencoba memasukkan bahasa daerah Sentani ke dalam sekolah pendidikan formal melalui mata pelajaran muatan lokal yang di dalamnya ada bahasa daerah,” katanya.

Menurut Orgenes, bahasa daerah menjadi salah satu materi dari mata pelajaran muatan lokal pada jenjang pendidikan dasar pada 54 SD yang ada.

“Sampai dengan saat ini masih berjalan meskipun ada sekolah yang masih mengalami kendala karena keterbatasan pengajar,” ujarnya.

Dia menjelaskan ada sekolah yang memang memiliki guru khusus mata pelajaran muatan lokal tetapi ada yang belum sehingga pihaknya akan kembali melakukan evaluasi bersama sekolah-sekolah yang merupakan proyek percontohan tersebut.

“Ini baru langkah awal untuk mengukur kemampuan kita dalam mengintegrasikan bahasa daerah masuk ke sekolah formal,” katanya.

Ia menambahkan ke depan pihaknya akan mempersiapkan pengajar khusus bahasa Sentani pada sekolah-sekolah formal yang ada berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan setempat.

“Kami berharap siswa dapat diperkenalkan dasar-dasar bahasa Sentani sehingga ada rasa cinta terhadap daerah dimana siswa berada,” demikian Orgenes Monim.

Baca juga: Warga gelar lomba pidato berbahasa Sentani peringati HUT RI

Baca juga: Bahasa daerah di Kota Jayapura dikhawatirkan punah

Baca juga: Disdikbud terapkan kurikulum muatan lokal bahasa daerah Biak

Baca juga: Kemendikbudristek dorong pelestarian bahasa daerah Papua


Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023