Tangerang (ANTARA) - Sebanyak 82 orang dari 22 kepala keluarga (KK) yang terdampak kebakaran lapak penampungan oli bekas dan limbah plastik di RT/RW 07/01, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Rabu (17/5) malam, mengungsi di mushalla setempat.

"Saat ini warga yang terdampak kebakaran mengungsi ke Mushalla Al-Istiqomah, yang juga masih satu lingkungan RW 01," ujar Ketua RT 07 Isad di Tangerang, Kamis.

Ia menyebutkan, puluhan orang yang kini telah difungsikan itu merupakan penghuni dari beberapa lapak yang terbakar.

"Jadi, korban ini adalah penghuni lapak itu, kalau warga sekitarnya tidak terdampak," katanya.

Baca juga: Tiga orang alami luka akibat kebakaran di Tangerang

Ia mengatakan, warga yang saat ini kehilangan tempat tinggal tersebut membutuhkan bantuan berupa pakaian dan makanan untuk dikonsumsi.

"Sekarang kondisi warga membutuhkan bantuan berupa pakaian dan makanan. Kalau memang ada bantuan nanti kami siap menerima," tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa kebakaran lapak oli bekas dan plastik yang berlokasi di kawasan permukiman padat itu terjadi Rabu (17/5) sekitar pukul 18.48 WIB.

Warga mengetahui peristiwa tersebut bermula saat mendengar ledakan yang diduga berasal dari tumpukan kaleng oli bekas di dalam lapak.

Baca juga: Gudang oli bekas di Tangerang terbakar

Tidak lama kemudian, lanjut dia, api langsung muncul dan berkobar melalap seluruh area lapak penampungan barang bekas tersebut.

"Titik kebakaran ini memang area yang isinya adalah warga yang menampung oli-oli bekas, mungkin itu yang bikin api cepat membesar," katanya.

Mengetahui hal itu, dia langsung melaporkannya ke pihak Dinas Pemadam Kebakaran setempat agar dapat segera ditangani.

Menurut dia, tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa naas itu. Namun, tiga warga yang tinggal di area lapak penampungan oli bekas itu mengalami luka-luka.

Baca juga: Empat kali kebakaran terjadi di Tangerang dalam satu hari

"Saya sampai di lokasi kebakaran tadi sekitar pukul 21.00 WIB dan saat itu api sudah mulai padam atau tidak besar lagi," kata dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023