Jakarta (ANTARA News) - Kerja tidak lantas usai saat air yang menggenangi sebagian wilayah Jakarta sejak 17 Januari lalu surut. Banjir masih menyisakan lumpur dan tumpukan sampah di jalanan dan kawasan pemukiman.

Personel TNI dari Yon Armed VII Kodam Jaya dan Resimen III Pelopor Korps Brimob ikut turun tangan membantu warga membersihkan lumpur dan sampah di daerah Kampung Melayu, Jakarta Timur.

"Di sini lumpurnya tebal, 50 sentimeter ada. Kalau kita nggak bantu kan susah warganya," kata Komandan Regu Yon Armed VII, Abdul Harris.

Harris dan sekitar 100 anggota Yon Armed VII lainnya sudah tiga hari ini membantu warga, dari membersihkan selokan, menguras lumpur, sampai mengangkat sampah.

Menurut Harris, pasukannya sering bertugas membantu warga saat ada bencana banjir, terutama dalam penanganan pasca-bencana.

"Tugas kami intinya pengamanan Ibu Kota, tapi kalau ada banjir besar kayak gini kami sering ditugaskan," ujar Harris yang mengaku sudah membantu penanganan pasca-banjir sejak 1997.

"Kami bantu tenaga, kalau alat-alat dari warga," tambahnya.

Sebanyak 60 anggota Resimen III Pelopor Korps Brimob Polri juga turun tangan membantu warga mengusir lumpur dan mengangkat sampah.

Mereka juga siaga dengan alat. Mereka membawa 22 cangkul, 10 skop dan puluhan karung. "Kita sengaja bawa peralatan, biar bisa langsung kerja," kata IPTU Ibrahim.

Saat kerja bersih-besih yang mereka lakukan sejak pukul 05.00 pagi sampai sore hari membawa lelah dan jenuh, mereka saling menyemangati.

Mereka berteriak, bertepuk tangan, dan bersorak untuk melupakan rasa lelah yang mendera. "Semangat!!! Yuk bangun biar gak kerasukan!" kata anggota Yon Armed VIII, Pratu Imron.

Kerja mereka membuat lumpur yang tadinya merendam daerah pemukiman Kampung Melayu sedikit demi sedikit tersibak dan tumpukan sampah berkurang. Gang-gang sempit menuju pemukiman warga pun bisa mulai dilalui.

Warga yang terdampak banjir senang mendapat bantuan dari anggota TNI dan Polri. Uluran tangan para tentara dan polisi meringankan beban mereka, menghilangkan sebagian kekhawatiran, membuat mereka bisa fokus membersihkan rumah sendiri.

"Warga sudah pada stress karena banjir. Tentara sama polisi sangat dibutuhkan dan sangat membantu," kata Sunaryo, warga Kampung Melayu, yang sudah mulai membersihkan rumah bersama beberapa anggota keluarga.

Selain Sunaryo, beberapa warga sudah meninggalkan pengungsian dan kembali ke rumah mereka, ada yang mulai membersihkan rumah dari lumpur, mencuci kursi, dan menjemur pakaian.

(lod)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013