Padang (ANTARA) - Duta Arsip Indonesia sekaligus anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka Intan Purnamasari mengatakan banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa roadmap atau peta jalan pembangunan Indonesia disusun oleh Muhammad Yamin pada saat masa kepemimpinan Soekarno.

"Muhammad Yamin tidak hanya terlibat dalam perumusan konstitusi, tetapi Bung Yamin adalah Ketua Dewan Perancang Nasional," tutur Rieke Diah Pitaloka Intan Purnamasari, di Padang, Sumbar, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Rieke dalam kegiatan diskusi ilmiah bertajuk "arsip Muhammad Yamin bukti autentik kebijakan pembangunan konstitusional Republik Indonesia" di Universitas Andalas.

Sebagai Ketua Dewan Perancang Nasional, Muhammad Yamin yang juga pahlawan nasional kelahiran Kota Sawahlunto bersama tokoh lainnya berpikir bagaimana amendemen UUD 1945 bukan untuk diperdebatkan.

Baca juga: Pakar: Indonesia harus miliki peta jalan bencana hidrometeorologi

Baca juga: Benny Kisworo sebut Ganjar paham peta jalan Indonesia


Saat amendemen konsensus nasional diputuskan bahwa batang tubuh boleh diamendemen, tetapi tidak dengan pembukaan UUD 1945. Alasannya, pada bagian pembukaan tersebutlah terletak visi dan misi muruah bangsa Indonesia, ujar Rieke.

Pada 28 Agustus 1959 dalam amanat Presiden tentang Pembangunan Semesta Berencana, di sidang pleno Soekarno menyerahkan amanah kepada Muhammad Yamin sebagai arsitek untuk membuat cetak biru yang bertujuan menyejahterakan masyarakat Indonesia.

"Jadi, orang banyak yang tidak tahu bahwa roadmap pembangunan Indonesia sudah disusun pada masa Presiden Soekarno dengan ketuanya adalah Mr Muhammad Yamin," ucap dia.

Baca juga: Jokowi harap WCCE hasilkan peta jalan akselerasi pemulihan ekonomi

Sementara itu, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto mengatakan menyerahkan arsip terkait dengan pola pembangunan semesta berencana yang dimotori oleh Muhammad Yamin kepada Universitas Andalas.

Meskipun arsip tersebut dalam bentuk digital, namun ANRI memiliki bukti autentik. ANRI juga berharap berbagai arsip yang diserahkan ke Universitas Andalas juga disebarkan ke dinas arsip yang ada di kabupaten dan kota.

"Kami berharap arsip yang diserahkan ini dijadikan Pusako Unand sebagai sebagai sumber kajian yang autentik," ujarnya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023