Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping membanggakan keberhasilan program pengentasan kemiskinan di Daerah Otonomi Tibet.

"Sejak Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis China pada 2012, warga Tibet dibantu oleh pemerintah pusat telah mengatasi persoalan kemiskinan yang ekstrem," kata Xi dalam sambutan tertulisnya pada Forum Pembangunan Tibet di Beijing, Selasa (23/5).

Forum tersebut dihadiri sekitar 150 orang, sebanyak 35 di antaranya diplomat, jurnalis, dan akademisi asing yang sebelumnya melakukan kunjungan ke Tibet pada 16-22 Mei 2023.

Menurut Xi, masyarakat Tibet telah mencapai kesejahteraan sosial di semua aspek kehidupan seperti daerah-daerah lain di negaranya.

Ia mengutarakan harapannya agar masyarakat Tibet bisa menerapkan filosofi pembangunan baru di semua lini, mendukung program pembangunan berkualitas tinggi, dan berusaha membangun sosialisme baru yang makmur, harmonis, dan indah.
Baca juga: 35 diplomat, media, dan akademisi asing kunjungi Tibet

"Dengan didukung oleh persatuan, peradaban, dan modernisasi, rakyat Tibet dapat menikmati kehidupan yang lebih baik," kata Xi yang sudah 11 tahun menjadi pemimpin tertinggi partai berkuasa di China itu.

Dalam kunjungannya ke Tibet, delegasi asing terkesan dengan pemandangan alam dan pembangunan infrastruktur daerah di wilayah baratdaya China yang dikenal dengan julukan "Atap Dunia" itu.

"Pembangunan Tibet tidak hanya memperhatikan sektor ekonomi, melainkan juga pelestarian lingkungan, budaya, dan sejarah," kata Alexander Birle, delegasi Jerman.

Selain objek wisata alam dan museum, para delegasi juga berkesempatan mengunjungi sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi di Tibet.
Baca juga: China sahkan UU lindungi ekosistem Dataran Tinggi Qinghai-Tibet

"Kebahagiaan rakyat adalah hak asasi manusia yang utama, sedangkan pembangunan menjadi kunci utama dalam memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat," kata Xi.

Menurut dia, masyarakat Tibet telah mendapatkan fasilitas pendidikan gratis selama 15 tahun di daerah yang mayoritas penduduknya beragama Buddha itu.

Produk Domestik Bruto per kapita Tibet telah mencapai 58.438 yuan (Rp123,2 juta) pada 2022 atau meningkat 110 kali lipat dari masa pembebasan damai 72 tahun lalu.

Harapan hidup rakyat Tibet meningkat dua kali lipat dari 35,5 tahun pada tahun 1959 saat reformasi demokrasi terjadi menjadi 72,19 tahun pada saat ini.

Baca juga: Masyarakat Tibet rayakan hari suci Saka Dawa
Baca juga: Antelop Tibet mulai migrasi tahunan jelang melahirkan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023