Skema akad dan angsuran tetap diyakini membuat nasabah dapat mengatur cashflow angsurannya dan tidak perlu khawatir dengan kenaikan suku bunga
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan pembiayaan rumah pada semester I 2023 mencapai Rp51,15 triliun atau tumbuh 6,42 persen secara tahunan dengan memperluas pasar pembiayaan.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan perseroan semakin serius menggarap bisnis pembiayaan perumahan yang menjadi segmen unggulan perbankan syariah.

"Pembiayaan rumah melalui bank syariah, khususnya BSI, memiliki ciri khas yang tidak ada di perbankan konvensional, yaitu keberadaan akad dan angsuran yang tetap hingga akhir pembiayaan," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Skema akad dan angsuran tetap diyakini membuat nasabah dapat mengatur cashflow angsurannya dan tidak perlu khawatir dengan kenaikan suku bunga.

Untuk menjamin keamanan nasabah, BSI pun telah memiliki lebih dari 800 rekanan notaris terpercaya dan lebih dari 3.500 developer atau pengembang properti yang terverifikasi.

Selain itu, untuk menjamin keamanan dari sisi nasabah dan perseroan, legalitas dokumen kepemilikan rumah terjamin sesuai dengan hukum yang berlaku.

"BSI terus berupaya mendorong percepatan pembiayaan rumah agar masyarakat dapat memiliki hunian yang layak, aman, dan sesuai prinsip syariah. Hal ini juga menjadi salah satu spirit program pemerintah yaitu program satu juta rumah untuk keluarga Indonesia," kata Anton.

Adapun jumlah pembiayaan griya atau rumah BSI per April 2023 telah mencapai Rp49,5 triliun dan menggambarkan minat masyarakat terhadap pembiayaan syariah untuk rumah. lanjutnya.

Baca juga: Menteri BUMN: Perombakan Direksi dan Komisaris BSI bentuk evaluasi
Baca juga: BSI siapkan Rp580 miliar untuk perkuat IT dan keamanan data
Baca juga: RUPST BSI setujui bagi dividen Rp9,24 per saham


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023