New York (ANTARA News) - Harga minyak global berbalik naik tipis pada Senin (Selasa pagi WIB), membalikkan kerugian awal menyusul berita pesanan barang tahan lama yang kuat di konsumen minyak mentah utama Amerika Serikat, kata para dealer.

Tetapi kenaikan harga itu dikekang oleh komentar kepala kartel OPEC yang mengatakan bahwa pasokan minyak mentah berlimpah untuk memenuhi permintaan pada 2013, lapor AFP.

Kontrak utama New York, minyak mentah light seet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 56 sen dari Jumat menjadi menetap di 96,44 dolar AS per barel.

Patokan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, bertambah 20 sen menjadi 113,48 dolar AS per barel, setelah sebelumnya naik mendekati posisi tertinggi tiga bulan pada 113,80 dolar AS.

Harga dibantu oleh data yang menunjukkan penguatan dalam industri AS pada bulan lalu. Pesanan baru untuk barang-barang manufaktur tahan lama melonjak lebih tinggi pada Desember, didorong oleh lompatan pesanan pesawat komersial, data pemerintah menunjukkan.

Itu adalah kenaikan ketujuh dalam delapan bulan terakhir, setelah naik 0,7 persen pada November, dan jauh di atas kenaikan 1,6 persen yang diperkirakan oleh para analis.

"Kami memiliki estimasi pesanan barang tahan lama yang lumayan untuk Desember, mengalahkan ekspektasi dengan kenaikan bulan-ke-bulan 4,6 persen," kata analis VTB Capital, Andrey Kryuchenkov.

Kryuchenkov mengatakan, Brent "juga menderita pada awal perdagangan dari komentar Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah al-Badri tentang pasokan berlimpah pada tahun ini."

Dalam pidato di London, Badri mengeluhkan spekulasi berlebihan di pasar minyak mentah tahun lalu "meskipun pasar mendapat banyak pasokan, dengan stok minyak mentah OECD di atas rata-rata lima tahun, dan dengan kapasitas cadangan OPEC pada tingkat yang sehat.

"Ke depan hingga 2013, pasar diperkirakan akan tetap mendapat pasokan baik untuk memenuhi perkiraan pertumbuhan permintaan," tambahnya.

Pada Jumat, minyak Brent telah mencapai tertinggi tiga bulan di 113,84 dolar AS didukung melemahnya dolar, data positif Jerman dan meningkatnya optimisme atas prospek ekonomi global.

Akhir pekan ini, fokus pedagang akan beralih ke hasil pertemuan dua hari kebijakan moneter Federal Reserve AS pada Rabu. (A026/B012)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013