Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar Kepolisian menindak tegas para penebang liar serta mengusut penyandang dana pencurian kayu itu yang terus merusak hutan di tanah air. "Mari kita lakukan perang total terhadap pencurian dan penebangan hutan yang tidak bertanggungjawab itu. Ratusan orang yang telah ditahan Kepolisian, saya minta diproses hukum secara tegas, demikian juga bagi penyandang-penyandang dana yang menjadi dalang," kata Presiden pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Istana Negara, Jakarta, Senin. Menurutnya, meski pada belakangan ini langkah-langkah penegakan hukum terus ditingkatkan dengan tegas dan keras, masih banyak hutan yang dibabat dan ditebangi secara liar dan kayunya dicuri setiap tahun, sehingga lebih dari dua juta hektar lahan hutan di tanah air rusak setiap tahun. "Penebangan hutan masih terjadi, dan ini tidak mungkin kita biarkan. Yang mereguk keuntungan adalah penjahat-penjahat dan tukang-tukang tadah baik di dalam dan luar negeri. Bangsa kita yang menderita, lingkungan kita rusak, ekonomi kita dirugikan," katanya. Presiden juga mengingatkan makin tercemarnya udara di berbagai kota besar seperti di Jakarta perlu diatasi antara lain dengan memperketat uji emisi kendaraan bermotor. "Udara yang kita hirup semakin hari semakin tercemar. Kita seakan terbiasa dengan udara yang berdebu dan berasap serta bau yang tidak sedap. Upaya pengurangan pencemaran bisa dilakukan dengan pengurangan emisi asap kendaraan bermotor. Sudah saatnya Pemda dan aparat Kepolisian bertindak lebih tegas terhadap pelaksanaan uji emisi kendaraan. Upaya penegakan hukum bagi kendaraan yang mengeluarkan asap yang mencemari udara juga harus dilakukan secara tegas dan konsisten," katanya. Selain itu, lanjutnya penggunaan bus yang berbahan bakar gas (BBG) juga harus diperbanyak untuk mengurangi pencemaran udara. Presiden juga menilai, masih banyak Pemda yang belum baik dalam upaya pengelolaan sampah, seperti yang terjadi di Bandung, sehingga diharapkan para gubernur, bupati,dan walikota menangani sampah secara sungguh-sungguh, terencana dan terkendali. "Banyak pengelolaan sampah oleh Pemda yang belum baik, saya lihat sendiri di kota-kota pengelolaan sampahnya belum baik. Pada waktu ke Bandung saya melihat sampah masih bertumpuk di setiap sudut kota. Katanya sudah mulai teratasi. Gerakan Indonesia Menanam Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengajak semua pihak untuk terus menjalankan gerakan Indonesia menanam, untuk menciptakan Indonesia yang hijau dan teduh. "Saya ajak semua untuk menanam pohon di sekitar rumah dan di tempat kerja. Ini tidak sulit hanya perlu kemauan saja," katanya. Presiden dalam kesempatan itu juga memberikan penghargaan Kalpataru kepada 11 tokoh penyelamat lingkungan dan 45 piala kota besar dan kota kecil yang menerima penghargaan Adipura. Hadir dalam kesempatan itu, Meneg Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, Menhub Hatta Rajasa, Menhut MS Kaban dan Menseskab Sudi Silalahi. Hadir juga ketua DPR, Agung Laksono dan Ketua MA Bagir Manan. (*)

Copyright © ANTARA 2006