pendidikan bagi lansia adalah pendidikan sepanjang hayat
Jakarta (ANTARA) - Sekolah Lanjut Usia (lansia) Fatmawati Jakarta Selatan menanamkan mata pelajaran pengembangan diri bagi para wisudawan untuk menjadi bekal sehari-hari dalam kehidupan.

“Saya kasih pemahaman bahwa lansia (lanjut usia) perlu pendidikan non formal karena pendidikan bagi lansia adalah pendidikan sepanjang hayat,” kata Kepala Sekolah Lansia Fatmawati Yus Rusamsi saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Pernyataan itu terkait dengan pelaksanaan wisuda bagi alumni Sekolah Lansia Fatmawati, Cilandak di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pinang Pola, Jakarta, Kamis (25/5).​​​​​​

Yus menuturkan para wisudawan "S1" ini nantinya akan melanjutkan jenjang "S2" hingga "S3" setiap tahapan enam bulan sekali sehingga para wisudawan menempuh pendidikan selama satu setengah tahun.

Adapun kegiatan belajar mengajar diadakan setiap dua minggu sekali menyesuaikan jenjang pendidikan. Pengembangan diri dan hobi yang diajarkan yakni mengutamakan lansia bahagia dengan melakukan aktivitas yang disukai.

Salah satu aktivitas yang diajarkan seperti bertanam yang semuanya terkait dengan semesta (spiritual), berbagi produk yang dihasilkan (sosial), beraktivitas fisik (fisikal), mengatasi hama tanaman (intelektual), memberi ruas puas/senang (emosional), potensi menghasilkan uang (vokasi) dan ramah lingkungan (lingkungan).

Baca juga: PPAPP DKI buka konsultasi psikologi bagi lansia untuk cegah kekerasan

“Kemarin, kami menerima 54 tapi yang wisuda 48 orang, sisanya mengulang lantaran hanya datang beberapa kali mengingat penilaian juga melihat kehadiran minimal 75 persen,” katanya.

Sebelumnya, Lurah Kelurahan Pondok Labu Nachnoer Vernier melepas para wisudawan Sekolah Lansia Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak​​​​​​​ (RPTRA) Pinang Pola, Kamis (25/5).

“Sekolah lansia ini diadakan demi menjadikan wadah sarana interaksi dan berbagai macam aktivitas bagi lansia,” ujar Vernier.

Dengan harapan, sekolah non formal lansia ini menjadi ajang pembelajaran dan silaturahmi bagi para lansia sehingga memberikan manfaat untuk dapat berinteraksi, memperoleh pengetahuan, lebih mandiri dan aktif kegiatan seni serta olahraga.

Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI mencanangkan berdirinya sekolah non formal lansia di lima wilayah kota dan satu Kabupaten Kepulauan Seribu pada Kamis 24 November 2022 yakni Sekolah Lansia Fatmawati (Jakarta Selatan), Sekolah Lansia Nirmala (Jakarta Utara), Sekolah Lansia Anggrek Merah (Jakarta Barat), Sekolah Lansia Mahira Kirana (Jakarta Timur), Sekolah Lansia Cempaka (Jakarta Pusat) dan Sekolah Lansia Kakap Merah (Kepulauan Seribu).

Baca juga: Imigrasi Jaksel prioritaskan lansia dalam pelayanan paspor jamaah haji

Info yang dihimpun ANTARA menyebutkan, sekolah non formal Sekolah Lansia Fatmawati memiliki kurikulum mandiri yakni untuk kurikulum standar 1 (S1) yang diajarkan yakni proses penuaan, komunikasi efektif, kesehatan jiwa lansia, konsep sehat dan sakit pada lansia, gizi lansia, pengembangan diri dan hobi, senam dan pijat.

Selanjutnya, standar 2 (S2) yakni yoga dan relaksasi, kesehatan jiwa lansia, pencegahan jatuh, kegawatdaruratan, lansia tangguh, pengembangan diri dan hobi, hingga perawatan paliatif.

Terakhir, standar 3 (S3) yaitu praktik senam lansia, praktik melakukan hobi, praktik yoga dan relaksasi, praktik dukungan kesehatan jiwa dan psikososial, hingga praktik berbisnis.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023