Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan memberangkatkan sebanyak 30 orang ke Yaman guna mengikuti program keagamaan (Dauroh).

"Hasil pertemuan dengan ulama dan ustadz, 30 orang diberangkatkan ke Yaman, tepatnya di Kota Tarim pada Agustus nanti," ujar Wali Kota Banjarbaru Muhammad Aditya Mufti Ariffin di Banjarbaru, Senin.

Dauroh adalah aktivitas mengumpulkan masyarakat pada suatu tempat untuk melakukan berbagai kegiatan guna mendalami maupun meningkatkan wawasan tentang agama Islam melalui pelatihan.

Menurut Wali Kota yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah, Pemkot Banjarbaru membiayai 30 peserta Dauroh ke Yaman, sedangkan 10 orang lain biaya mandiri.

Baca juga: BPBD Kalsel bentuk Satgas Darat patroli cegah karhutla

Baca juga: BPBD Kalsel gunakan Radio Repeater awasi Karhutla


"Program Dauroh ini merupakan salah satu wujud visi menjadikan Kota Banjarbaru Maju, Agamis dan Sejahtera. Diharapkan mereka yang dikirim mampu mengajarkan ilmu agama di Banjarbaru," ucap Aditya.

Melalui Dauroh untuk ulama dan ustad, Aditya menuturkan para peserta bisa menuntut ilmu dan wawasan tentang Islam di Yaman dan bisa diajarkan bagi masyarakat Banjarbaru.

Dijelaskan Aditya, selain Kota Mekkah dan Madinah, Tarim adalah sebuah kota yang diberkahi dan dikenal sebagai negeri para wali Allah sehingga jadi salah satu tujuan bagi pencari ilmu agama Islam.

"Ulama dan ustad yang dikirim akan tinggal di Negeri Yaman kurang lebih dua pekan. Mereka akan mengikuti program pelatihan di Darul Musthafa Yaman milik Habib Umar bin Hafidz memperdalam ilmu agama," ujarnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarbaru KH Nursahid Ramli mengatakan pihaknya dan peserta lain berangkat ke Yaman pada Agustus 2023.

"Kami bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Wali Kota. Semoga melalui program Dauroh bisa lebih meningkatkan keilmuan Islam di Yaman untuk disebarkan kepada warga Banjarbaru," katanya.

Dikatakannya persiapan para peserta yang akan berangkat ke Negeri Yaman dan tinggal di Kota Tarim itu sudah mencapai 95 persen mulai dari membuat paspor, visa maupun persiapan lainnya.*

Baca juga: WNI disandera di Yaman, Kemlu sebut tak ada permintaan tebusan

Baca juga: Kemlu: WNI yang disandera Houthi di Yaman dalam kondisi sehat

Pewarta: Imam Hanafi/yoserizal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023