Jakarta (ANTARA) - Pengamat sepak bola Indonesia Yusuf Kurniawan atau akrab disapa Bung Yuke mendukung regulasi pemain baru dalam kompetisi Liga 1 2023/2024, salah satunya mewajibkan satu pemain U-23 tampil dalam sebelas pertama dan minimal bermain 45 menit.

Di musim mendatang, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) akan menerapkan format kompetisi baru yaitu reguler series dan champions series.

PT LIB juga menerapkan regulasi pemain baru yaitu pemain asing 5 (asing bebas) + 1 (pemain ASEAN) dan juga mewajibkan satu pemain muda U-23 untuk tampil sejak awal dan minimal bermain satu babak atau 45 menit.

Saat ditemui ANTARA seusai menghadiri diskusi “Liga Indonesia 2023/2024: Untung Rugi Format Baru Kompetisi” yang digelar oleh komunitas Seejontor FC di MyTen Coffee & Eatery, SPARK Senayan, Jakarta, Rabu, Bung Yuke mendukung regulasi khusus untuk pemain U-23 di kompetisi musim depan untuk semakin mengembangkan talenta muda sepak bola Tanah Air.

Terlepas dari adanya pro dan kontra, Bung Yuke menilai regulasi tersebut efektif karena Indonesia tidak mempunyai level kompetisi kelompok umur yang sepadan sebagai ajang pembinaan pemain muda seperti yang ada di sepak bola Eropa.

“Kenapa kita selalu berusaha untuk mempromosikan pemain-pemain U-23, sebelumnya dilakukan pada zaman pak Edy, sekarang dilakukan lagi. Karena kita tidak punya kompetisi penopang di bawah. Kalau misal di Eropa punya U-19, U-21, kita tidak ada,” kata Bung Yuke.

Bung Yuke menambahkan, regulasi pemain ini akan membuat pemain-pemain muda mendapatkan jam terbang yang cukup untuk menembus skuad utama di tengah banyaknya pemain senior dan juga pemain asing.

“Jadi anak-anak bisa disiapkan atau mendapatkan promosi. Di mana lagi kalau bukan itu tempatnya. Itu pun mereka juga harus bersaing dengan yang lain karena slotnya cuma satu. Kalau tidak dipaksa begitu mereka akan terpendam oleh pemain-pemain senior dan pemain asing,” kata Bung Yuke.

“Pemain asing saja ambil enam tempat, tersisa lima lokal. Itu diperebutkan oleh pemain-pemain yang tersisa, satunya kiper, tinggal empat, yang lainnya cadangan. Kalau tidak dipaksa itu mereka tidak pernah muncul,” lanjutnya.

Baca juga: Zainudin Amali sebut Piala Indonesia masih dibicarakan

Jika Indonesia mempunyai kompetisi kelompok umur hingga U-21, Bung Yuke mengatakan regulasi khusus untuk pemain muda di kasta sepak bola teratas musim depan tidak diperlukan.

Namun, di musim 2022 Indonesia hanya mempunyai kompetisi kelompok umur yang bernama Elite Pro Academy (EPA) pada kelompok usia U-14, U-16, dan U-18. Adapun, juara ketiga jenjang umur itu adalah Dewa United FC (U-14), Persib Bandung (U-16), dan Bhayangkara FC (U-18).

“Kecuali kita siapkan kompetisinya, U-21. Sekarang kan ada EPA, U-14, U-16, U-18, tapi di atasnya tidak ada, jadi gap jauh. Harusnya ada U-20 atau U-21,” kata Bung Yuke.

Lebih lanjut, pria yang juga berprofesi sebagai komentator pertandingan sepak bola itu juga menyebut regulasi pemain muda sama sekali tidak merugikan klub.

Ia mencontohkan bahwa di Liga 1 musim lalu sang juara PSM Makassar dan runner-up Persija Jakarta menggunakan cukup banyak pemain muda. Menurutnya, kemampuan pemain muda tidak kalah dengan pemain senior atau asing jika diberi menit bermain.

“Itu justru untuk memicu klub-klub lain untuk memproduksi supaya pemain-pemain muda ini muncul. Dipaksa,” kata Bung Yuke.

“Sekarang kita buktikan ya, PSM juara pemain mudanya banyak. Persija runner-up, pemain mudanya juga banyak. Artinya pemain muda itu kalau dikasih tempat, mereka bersaing sehingga harus didukung,” tandasnya.

Diskusi bertajuk "Liga Indonesia 2023/2024: Untung Rugi Format Baru Kompetisi" ini terselenggara atas dukungan sejumlah sponsor yang terlibat seperti halnya dari Bank BRI, Bank BTN, Bank BJB, PT PLN (Persero), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), MILLS, Odette, Gulent, dan Seejontor.

Baca juga: Pengamat nilai kinerja Erick sebagai Ketum PSSI dongkrak elektabilitas
Baca juga: Achsanul Qosasi kritisi format kompetisi Liga 1 2023/2024


Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023