Surabaya (ANTARA) - Ratusan pemuda dari berbagai kalangan menggelar upacara Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2023 dengan mengusung tema "Menjalin Sinergi Kebhinnekaan Dalam Bingkai Pancasila" di Bulak, Kota Surabaya Jawa Timur, Kamis.

"Pancasila adalah dasar negara kita yang tak tergantikan dalam bentuk apapun. Pancasila adalah ideologi bangsa kita," kata tokoh pemuda sekaligus anggota DPRD Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas Ni'am saat memimpin upacara.

Upacara tersebut dihadiri oleh Karang Taruna, pelajar dan mahasiswa, Pemuda Bulak, Pokdarwis Bulak, tokoh masyarakat, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Ansor, Fatayat, Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah.

Menurut dia, upacara Hari Lahir Pancasila ini sekaligus mengapresiasi upacara-upacara yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga baik pendidikan maupun lembaga masyarakat lainnya, termasuk partai-partai dalam rangka mempertahankan ideologi bangsa Indonesia.

Baca juga: Megawati resmikan KRI Bung Karno pada Hari Lahir Pancasila

Baca juga: LKKS Muhammadiyah: Pastikan Pancasila tetap jadi pedoman bernegara


Ghoni menyatakan dirinya merasa miris atas hasil survei yang dirilis oleh Setara Institut bahwa 83,3 persen pelajar SMA di lima kota yang menyebutkan kurang memahami Pancasila sebagai sumber hukum yang perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Ketika itu terjadi maka robohlah negara Republik Indonesia ini," ujarnya.

Ia menyatakan, berkat adanya Pancasila ini nilai-nilai inklusif, toleransi dan gotong royong yang ada menjadi suatu berkah penuntun keberagaman yang dapat dirajut menjadi identitas nasional yakni Bhinneka Tunggal Ika.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Bulak Muhammad Amirul Mukminin mengatakan  upacara hari ini adalah untuk memperingati lahirnya Pancasila.

"Pancasila sebagai dasar negara mulai dari penjajahan sampai hari ini, Alhamdulillah, kami dengan semangat kebhinnekaan dengan semangat keberagaman itu masih bisa bersatu," ujarnya.

Ia berharap, melalui kegiatan ini bisa menjalin sinergi bersama baik dalam kehidupan bernegara, beragama, maupun kehidupan bermasyarakat. Untuk itu peserta upacara juga dari organisasi kepemudaan dan berbagai elemen masyarakat.

"Bung Karno mengatakan bahwasanya pemuda itu adalah agen dari perjuangan, agen perubahan dari negara atau bahkan bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita undang tonggak-tonggaknya dulu sebagai agen untuk untuk perubahan itu," urai Amirul.

Menurutnya, materi pembelajaran Pancasila sangat penting untuk diajarkan. Amirul Mukminin menegaskan mulai di di tingkat sekolah dasar hingga SMA, bahkan di perguruan tinggi.

"Bahwasanya nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan semangat bekerja sama untuk membangun sebuah bangsa. Pancasila mampu membentengi ancaman radikalisme dan sebagainya. Kita boleh berbeda tetapi harus tetap satu semangatnya yakni NKRI harga mati," katanya.*

Baca juga: Petugas SPBU Pertamina kenakan pakaian adat peringati Hari Pancasila

Baca juga: 76 napi teroris di Jabar ikrar setia NKRI di Hari Lahir Pancasila


Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023