Kunjungan ini juga bagian dari silaturahim kebangsaan kepemimpinan daerah PKS ke berbagai tokoh nasional
Jakarta (ANTARA) - Sedikitnya 16 orang kepala daerah dan wakil kepala daerah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belajar pembangunan daerah dari Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI Andi Widjajanto di Jakarta, Senin.

Rombongan dipimpin Ketua Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah (BPKD) DPP PKS yang juga Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengunjungi Kantor Lemhanas.

"Ini bagian dari bentuk kesepahaman dalam pembangunan, bagaimana melihat lebih luas tentang berjalannya bangsa ini dari Lemhanas," kata Zulkieflimansyah.

Kunjungan itu, kata dia, sangat penting bagi kepala daerah, untuk memperluas ruang kesepahaman dan sinergi dalam mencari solusi bagi persoalan bangsa.

"Kunjungan ini juga bagian dari silaturahim kebangsaan kepemimpinan daerah PKS ke berbagai tokoh nasional," ujarnya.

Hasil dari kunjungan itu kata dia, nantinya bisa diterjemahkan di lapangan oleh kepala daerah, termasuk dari PKS, dengan tujuan memberikan kesejahteraan bagi rakyat di daerah.

Zulkieflimansyah menyinggung kepala daerah harus memiliki kecerdasan dalam menghadapi arus investasi. Sementara pemerintah pusat harus juga cerdas dan paham menghadapinya.

Baca juga: Lemhannas merekomendasikan timah sebagai komoditas strategis Indonesia

"Kalau bentuk investasi turn key project, tentu akan beda dengan proyek yang menyertakan alih teknologi atau penyertaan tenaga kerja lokal. Kami banyak belajar dari paparan Gubernur Lemhanas hari ini," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Lemhanas RI Andi Widjajanto menyambut baik kedatangan semua kepala daerah dan wakil kepala daerah anggota PKS untuk memperkuat soliditas, peningkatan kapasitas, dan memperluas wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional serta strategi pembangunan berkelanjutan

Secara khusus, Andi juga menyampaikan beberapa succes story program-program investasi internasional yang berhasil dibangun di daerah.

"Investasi di Morowali bisa menaikkan pertumbuhan daerahnya hingga 68 persen, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu yang menarik adalah pelibatan mitra lokal dengan kepemilikan mayoritas, sehingga investasi di daerah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh publik," jelasnya.

Andi juga menambahkan di era teknologi hari ini, muncul inflasi tambahan berupa digital inflation, green inflation dan disruption inflation.

Dia juga mengingatkan adanya tantangan ke depan misalnya dampak teknologi Artificial Intellegent (AI) dan quantum computing.

Baca juga: PKS gelar konsolidasi nasional demi kokohkan semangat membela rakyat

Pewarta: Fauzi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023