Lampung (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) A Halim Iskandar menyebut logo baru Gelar Teknologi Tepat Guna yang disimbolkan dengan lebah menggambarkan teknologi harus bisa bermanfaat dan berguna bagi warga desa.

"Ini disimbolkan dengan lebah yang sudah teruji sangat bermanfaat. Lebah simbol teknologi harus bisa bermanfaat dan berguna bagi warga desa," kata Menteri Halim Iskandar dalam keterangan yang diterima di Lampung, Selasa.

Halim Iskandar mengatakan aspek ketepatan kegunaan pun disimbolkan oleh perilaku lebah.

"Kita kenal salah satu tarian paling spektakuler di dunia adalah tarian lebah, karena produk artistik itu tepat menunjukkan geospasial lokasi bunga secara presisi, secara tepat," katanya.

Sementara sarang lebah, kata Halim Iskandar, menyimbolkan ekosistem teknologi tepat guna, bukan lagi teknologi yang menyendiri.

"Tahun 1999 almarhum mantan Presiden BJ Habibie menciptakan ekosistem teknologi tepat guna di perdesaan dalam wujud Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek), ini tempat inovator bertemu dan berkreasi dalam bengkel," katanya.

Baca juga: Mendes PDTT: Pengembangan teknologi tepat guna upaya pembangunan desa
Baca juga: Mendes dorong inventor temukan teknologi baru jaga ketahanan pangan


Dikatakannya, BJ Habibie juga menciptakan Gelar Teknologi Tepat Guna sebagai wahana pameran terbesar.

Teknologi unggulan yang dipamerkan, diuji melalui lomba teknologi tepat guna pada tingkat kabupaten, lalu tingkat provinsi, dan terakhir pada tingkat nasional.

"Hasil-hasil teknologi tepat guna yang murah, mudah dibuat, hemat energi, dan masih membuka ruang padat karya, itu digambarkan sebagai ruang segi enam yang terisi madu yang berwarna kuning," katanya.

Mendes PDTT juga meluaskan ekosistem teknologi tepat guna sesuai tantangan terkini. Untuk melindungi kekayaan intelektual teknologi dari desa, Kementerian Desa PDTT membangun Bengkel HAKI.

"Kegiatannya mendampingi inovator desa secara gratis untuk mendapatkan paten teknologi, paten merek, indikator geografis, sertifikasi temuan varietas baru, hingga lulus standar nasional Indonesia," katanya.

Menteri Halim Iskandar menambahkan satu filosofi penting dari logo Gelar Teknologi Tepat Guna adalah selalu ada sarang yang putih, artinya belum terisi madu. Ini menyimbolkan inovasi teknologi tepat guna tidak akan berhenti. Inovasi teknologi akan selalu bermunculan.

Baca juga: Ridwal Kamil berharap Jabar jadi provinsi terdepan pengembangan TTG
Baca juga: Lampung raih juara umum Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XXII

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023