Peluang untuk tenaga perawat bisa bekerja di luar negeri didukung dengan tingginya permintaan kepada Indonesia....
Deliserdang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melepas keberangkatan 175 tenaga perawat asal provinsi setempat untuk bekerja ke luar negeri, seperti Jepang, Jerman, dan Arab Saudi.

Edy Rahmayadi menyebutkan bahwa peluang untuk tenaga perawat bisa bekerja di luar negeri didukung dengan tingginya permintaan kepada Indonesia, dimana karakteristik tenaga kesehatan Indonesia ini banyak disukai oleh negara lain.

"Pendayagunaan perawat ke luar negeri ini merupakan kebijakan alternatif dalam rangka optimalisasi pemanfaatan perawat yang menjunjung asas saling menguntungkan, baik antara Indonesia dan negara lain yang menjadi mitra, maupun antara perawat Indonesia dengan pihak yang mendayagunakan,” ujar Edy Rahmayadi, di Aula Institut Kesehatan Medistra Lubukpakam, Deliserdang, Selasa.

Dalam standar global, kata Edy, pendidikan keperawatan didasarkan pada beberapa kriteria atas dasar jenis kompetensi dan bentuk pendayagunaan perawat ke luar negeri bisa melalui kerja sama antarnegara, seperti Indonesian Japan Economic Partnership (IJEPA), dalam kegiatan penempatan perawat sejak 2008 hingga sekarang.

"Ternyata perawat Indonesia di Jepang diakui sebagai tenaga kerja yang rajin, disiplin, berperilaku baik, bekerja dengan hati dan gigih dalam usaha untuk bisa menguasai bahasa negara tujuan,” kata Edy.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan ini menyebutkan kerja sama ini merupakan bentuk kegiatan pengembangan jenjang karir perawat, termasuk di dalamnya kurikulum modul pelatihan keperawatan.

"Karena itu posisi penting tersebut menjadi potensi bagi Sumut dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang ini," kata Edy pula.
Baca juga: Psikolog: Jauh sebelum wabah COVID-19, perempuan sudah jadi relawan
Baca juga: 20 perawat ikuti seleksi penempatan ke Jepang

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023