teknologi yang sama di negara maju juga turun sampai ke level desa
Bandar Lampung (ANTARA) - Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Ivanovich Agusta mengatakan pemikiran BJ Habibie tentang teknologi modern hendaknya menjadi dasar untuk Indonesia mengejar kemajuan negara-negara maju.

"Ada hal yang menarik dari pemikiran Bapak BJ Habibie, yang kita kenal dengan istilah Habibienomic. Kalau kita ingin mengejar kemajuan bangsa-bangsa lain yang sudah lebih maju, maka kita akan mencari teknologi yang paling modern," kata Ivanovich Agusta dalam acara Gala Dinner Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara, di Bandar Lampung, Lampung, Selasa (6/6) malam.

Dikatakannya, teknologi modern di tahun 70-an dan 80-an adalah pesawat terbang, sehingga ketika itu BJ Habibie memulai membangun pesawat.

Berbeda dengan saat ini, di mana teknologi yang paling modern adalah internet dan alat-alat berbasis internet.

"Yang lebih menarik lagi adalah demokratisasi dari teknologi. Siapa yang bisa membangun pesawat karena membutuhkan modal yang sangat besar? Tetapi aplikasi bisa dibuat, baik oleh negara maju maupun sampai ke desa," kata Ivanovich Agusta.

Baca juga: Mendes PDTT optimistis tidak ada lagi desa tertinggal di Lampung
Baca juga: Mendes PDTT ungkap makna logo Gelar Teknologi Tepat Guna


Pihaknya mencontohkan Desa Krandegan di Purworejo, Jawa Tengah yang berhasil membuat aplikasi ojek online untuk tingkat desa.

"Jadi bayangkan teknologi yang sama di negara maju juga turun sampai ke level desa," kata dia.

Kemendesa PDTT pun mengapresiasi kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara Tahun 2023 yang diadakan di Lampung.

Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara Tahun 2023 merupakan salah satu upaya memasyarakatkan dan memberi akses informasi teknologi tepat guna kepada masyarakat.

Ada tiga kategori yang dilombakan dalam Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara Tahun 2023, yakni kategori inovasi teknologi tepat guna, kategori teknologi tepat guna unggulan, dan kategori pos pelayanan teknologi desa berprestasi.

Tiga pemenang juara 1 tingkat provinsi Lampung adalah Umi Adila Tsani dari Kabupaten Pringsewu atas inovasi mesin pengolah tepung glukoman porang, kemudian Aryanto dari Lampung Tengah atas inovasi mesin bajak roda satu multiguna.

Lalu Nasikun Amin dari Lampung Tengah atas Posyantek Karya Jaya.

Baca juga: Kemendes PDTT-ITB terapkan teknologi tepat guna di wilayah 3T
Baca juga: Kemendes PDTT: GTTGN wadah inventor kembangkan kreativitas
Baca juga: Mendes dorong inventor temukan teknologi baru jaga ketahanan pangan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023