Jakarta (ANTARA) - Aryna Sabalenka yang beberapa kali absen di konferensi pers pasca-pertandingan karena merasa "tidak nyaman" akhirnya kembali hadir di ruang media French Open, Selasa (6/6).

Hal itu terjadi setelah Sabalenka dari Belarus mengakhiri perjalanan petenis Ukraina Elina Svitolina dalam pertandingan antara dua petenis yang negaranya berseberangan dalam konflik itu.

Sabalenka memenangi pertandingan bermuatan politik itu 6-4, 6-4 untuk memperpanjang rekor kemenangan Grand Slamnya menjadi 12 pertandingan menyusul gelar major pertamanya di Australian Open pada Januari.

Svitolina dicemooh oleh penonton di Lapangan Philippe Chatrier setelah menolak untuk berjabat tangan dengan Sabalenka, tindakan yang sekarang menjadi umum dilakukan dalam tenis ketika petenis Ukraina bertemu lawan Rusia atau Belarus.

Setelah absen dalam dua konferensi pers terakhirnya, Sabalenka menegaskan dia bukan pendukung Presiden Belarus Alexander Lukashenko, sekutu militer utama Moskow.

"Saya tidak mendukung perang, artinya saya tidak mendukung Lukashenko saat ini," kata petenis peringkat dua dunia itu, seperti disiarkan AFP, Rabu.

Baca juga: Alcaraz siapkan pertarungan melawan Djokovic di semifinal French Open

"Saya tidak ingin negara saya terlibat dalam konflik apa pun. Saya mengatakannya berkali-kali. Saat Anda di posisi saya, maka Anda akan memiliki jawaban saya."

"Saya tidak ingin olahraga terlibat dalam politik karena saya hanya pemain tenis berusia 25 tahun."

Svitolina yang memainkan Grand Slam pertamanya sejak menjadi seorang ibu, menuduh Sabalenka mengobarkan ketegangan antara petenis Ukraina dan Belarus dengan menatapnya di depan net.

"Saya tidak tahu kenapa dia menunggu, karena pernyataan saya cukup jelas tentang jabat tangan itu," ujar Svitolina.

Sabalenka kini telah mencapai empat besar di masing-masing Grand Slam dan akan menghadapi peringkat 43 Karolina Muchova dari Republik Ceko untuk memperebutkan satu tempat di final.

Muchova yang tidak diunggulkan mengalahkan finalis 2021 Anastasia Pavlyuchenkova 7-5, 6-2 untuk mencapai empat besar di Roland Garros untuk pertama kalinya.

Petenis berusia 26 tahun itu juga mencapai semifinal Australian Open pada 2021.

Baca juga: Aldila fokus ke ganda campuran usai drama di ganda putri French Open
Baca juga: Aldila Sutjiadi melaju ke semifinal ganda campuran French Open

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023