Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY Agus Priono seusai mendampingi Sultan HB X dalam pertemuan itu mengatakan kerja sama terkait permuseuman tersebut akan ditindaklanjuti melalui Kedutaan Besar Qatar di Jakarta.
"Qatar itu meskipun negaranya kecil, tapi punya museum yang sangat beragam. Jadi ini kesempatan bagi DIY untuk belajar banyak dari Qatar," ujar Agus.
Menurut Agus, Hamad Al-Kawari yang pernah menjadi Menteri Kebudayaan Qatar dan Direktur Museum Nasional Qatar memiliki banyak pengalaman terkait pengembangan museum.
Baca juga: Wapres Ma'ruf kunjungi Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta
Agus menambahkan dalam pertemuan itu Pemerintah Qatar mendukung penuh langkah DIY yang sedang mengajukan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan DIY dan Qatar akan memperdalam pembahasan terkait kerja sama pengelolaan permuseuman.
Baca juga: Qatar resmikan museum olahraga terbesar sedunia
Sebagai mantan Direktur Museum Nasional Qatar, Dian mengatakan Hamad Al-Kawari memiliki perhatian khusus terhadap permuseuman hingga membentuk Asosiasi Museum Qatar.
Karena itu, katanya, peluang kerja sama tersebut perlu dioptimalkan mengingat DIY hingga kini telah memiliki tidak kurang 50 museum.
"Museum-museum ini sedang kita konsepkan, bagaimana secara kapasitas sumber daya, khususnya sarana prasarananya. Tentu kita harus benar-benar memanfaatkan kesempatan kerja sama ini sehingga bisa meningkatkan pengelolaan museum di DIY," ujar dia.
Melalui kerja sama itu, menurut Dian, dapat dibangun jejaring yang menghubungkan antara museum yang ada di Qatar dengan museum di DIY.
"Jadi siapa pun yang ke museum di Qatar akan mendapatkan info bahwa ada sesuatu yang menarik di Indonesia, khususnya museum di Yogyakarta," kata dia.
Peluang kerja sama lain di bidang kebudayaan antara DIY dengan Qatar, ujar Dian, mencakup pula pengembangan dan pembangunan Yogyakarta Cultural Center.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
