Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan mempromosikan potensi investasi dan kerjasama bisnis di sektor infrastruktur dan pertambangan pada pameran mesin dan peralatan konstruksi, bangunan serta pertambangan, Bauma 15-21 April 2013 di Munchen Jerman.

"(Pameran Bauma 2013) kesempatan yang paling efisien karena dengan kita berkunjung di satu tempat, kita bisa berpromosi kepada seluruh negara di dunia," kata Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum, Hediyanto W. Husaini, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Hediyanto mengatakan pameran Bauma 2013 itu juga menjadi kesempatan bagi para pelaku usaha di bidang peralatan dan mesin konstruksi dan pertambangan untuk memahami Indonesia.

"Indonesia membutuhkan mesin dan peralatan konstruksi karena masih terus membangun. Itu ditunjukkan dari komposisi produk domestrik bruto kita 10 persen di sektor infrastruktur dan 12 persen di sektor pertambangan," kata Hediyanto.

Hediyanto mengatakan kementerian dan badan negara yang menjadi delegasi di pameran Bauma 2013 yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Perindustrian, Kementerian Luar Negeri, serta Asosiasi dan pelaku usaha konstruksi dan pertembangan.

Delegasi Indonesia itu, menurut Hediyanto, akan menampilkan sejumlah proyek infrastruktur seperti pembangunan Jembatan Selat Sunda, Jakarta Mass Rapid Transit, dan perluasan Bandara Soekarno-Hatta.

Pada 17 April, delegasi Indonesia akan menyelenggarakan seminar terkait iklim investasi dan peluang-peluang investasi di sektor infrastruktur pertambangan berikut industri material dan peralatan pendukungnya.

Perwakilan Federasi Teknik Jerman (VDMA) dan Special Envoy for Bauma Partner Country Indonesia, Walter Hess, mengatakan panitia memberikan tiket pameran gratis khusus pengunjung dari Indonesia dengan menghubungi Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (Ekonid).

(I026)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013