Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memaparkan sistem pelayanan digital yang sudah diterapkan di pemerintah kota setempat dalam Forum Smart City Nasional 2023 yang digelar di Shangri-La, Kota Pahlawan, Jatim, Senin.

"Jadi, semua pelayanan di Surabaya sudah kita lakukan dengan berbasis elektronik, mulai dari perencanaan, perizinan dan semuanya sudah kita lakukan dengan elektronik," kata Wali Kota Eri dalam paparannya.

Kegiatan tersebut dibuka Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Mochamad Hadiyana saat membuka Forum Smart City Nasional 2023.

Acara yang didukung penuh oleh Performa Optima Grup dengan Presdir Stefanus Sugeng Irawan ini dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk bupati dan wali kota dari berbagai penjuru Indonesia.

Wali Kota Eri mengatakan, Surabaya sudah mulai menerapkan konsep smart city sejak tahun 2002. Makanya, saat itu Wali Kota Eri menjelaskan berbagai aplikasi dan sistem yang sudah diciptakan dan diterapkan oleh Pemkot Surabaya dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi warganya.

"Jadi, semua pelayanan di Surabaya sudah kita lakukan dengan berbasis elektronik, mulai dari perencanaan, perizinan dan semuanya sudah kita lakukan dengan elektronik," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa di ruang kerjanya kini sudah bisa memantau secara real time tentang warga miskin, angka stunting, capaian kinerja setiap Perangkat Daerah di lingkungan Pemkot Surabaya, dan serapan anggarannya.

Bahkan, kepala perangkat daerah dan camat serta lurah di Surabaya sudah menandatangani kontrak kinerja untuk berkomitmen mencapai target yang sudah ditetapkan Wali Kota Eri. "Semua itu bisa saya pantau karena semuanya sudah berbasis elektronik," kata Cak Eri panggilan akrabnya.

Setelah pembukaan, Cak Eri juga mengakui bahwa Surabaya dipercaya menjadi tuan rumah Forum Smart City Nasional 2023 karena memang Surabaya ini menjadi salah satu kota yang semua pelayanannya sudah berbasis digital, salah satu kota yang sudah bisa menjalankan smart city.

Ia juga bersyukur karena antusiasme dari berbagai daerah sangat tinggi, terbukti dengan adanya bupati dan wali kota yang langsung hadir ke lokasi acara untuk memastikan kepala dinasnya bisa bekerjasama dengan Pemkot Surabaya.

"Tadi saya juga sudah sampaikan bahwa saat ini sudah bukan waktunya antardaerah saling bersaing, bukan siapa yang terbaik di antara wilayah atau daerah, dan juga bukan untuk mengadopsi atau tidak, tapi ini sudah waktunya semua daerah bersatu untuk berubah menjadi lebih baik untuk masyarakat," ujarnya.

Apalagi, yang sudah dilakukan oleh Surabaya itu menggunakan APBD yang merupakan uang negara. Oleh karena itu, Cak Eri menilai saat ini sudah waktunya bergandengan tangan antar daerah, letakkan ego dan bergabung menjadi satu bagian dan bisa diterapkan di semua daerah.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Mochamad Hadiyana mengatakan, gerakan smart city yang dilakukan kali ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan kota cerdas, kabupaten cerdas di Indonesia.

Oleh karena itu, ia berharap adanya kolaborasi dan sinergi antar kabupaten dan kota untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengembangan smart city.

"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Wali Kota Surabaya beserta jajaran yang sudah memfasilitasi kegiatan nasional ini," katanya.

Baca juga: Wali Kota Eri ungkap sejumlah perubahan di Surabaya setahun terakhir
Baca juga: Wali Kota Surabaya pesan ke jajarannya agar hati-hati di tahun politik


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023