Dana hibah tersebut melalui mekanisme `Forest Investment Program` yang nilainya mencapai 67,5 juta dolar Amerika Serikat (AS),"
Banjarmasin (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR-RI Habib Nabiel Fuad Al Musawa berpendapat, saatnya bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kehutanan di Indonesia, berkarya nyata.

Karya nyata dimaksud seperti berpartisipasi aktif dalam mengelola hutan dengan mamanfaatkan dana hibah yang diterima Indonesia, tandasnya dalam keterangan pers kepada wartawan yang tergabung dalam Journalit Parliament Community (JPC) Kalsel, Kamis.

"Dana hibah tersebut melalui mekanisme `Forest Investment Program` yang nilainya mencapai 67,5 juta dolar Amerika Serikat (AS)," lanjut anggota Komisi IV DPR yang juga membidangi pertanian, asal daerah pemilihan Kalsel itu.

Pendapat alumnus Institut Partanian Bogor (IPB) Jawa Barat itu dalam konteks persiapan penurunan emisi gas buang dari "deforestasi" dan "degradasi" hutan atau yang dikenal juga dengan REDD.

Pasalnya, lanjut wakil rakyat yang menyandang gelar insinyur dan magister bidang pertanian tersebut, selama ini LSM-KM kehutanan begitu garang dan lantang dalam menjada kelestarian hutan.

"Tapi sejuah ini pembelaan terhadap kelestarian hutan lebih banyak secara verbal. Sekarang kesempatan untuk membuktikan, tidak hanya mampu berteriak lantang, namun mampu pula mentransfer manfaat perdagangan karbon dan membuat masyarakat sekitar hutan lebih sejahtera," ujarnya.

Ia menerangkan, dana hibah untuk kehutanan itu terbagi dua, yaitu yang sifatnya hibah murni (grant) sebesar 37,5 juta dolas AS dan pinjaman lunak (soft loans) 30 juta dolar AS.

Dana berupa grant buat publik, bisa LSM atau masyarakat, sedangkan pinjaman lunak untuk sektor swasta kecil dan menengah. Dana ini sudah ada sejak November 2012, ungkap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

"Tapi dana tersebut belum dicairkan kepada pihak penerima karena belum ada pengajuan yang masuk ke Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementerian Kehutanan (Kemenhut)," lanjutnya.

Kepada para pegiat LSM, silakan ajukan proposal. Buktikan bahwa kalian tidak hanya mampu berteriak lantang tetapi juga mampu mengaktualkan teriakan itu, saranya.

Karena hutan lestari bukan hanya untuk diwacanakan, tapi harus mampu diwujudkan dengan karya nyata, demikian Habib Nabiel.
(KR-SHN/H005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013