Jakarta (ANTARA) -
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Megawati Soekarnoputri meminta BRIN untuk lebih fokus menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi banyak orang.
 
Menurut Megawati, negara-negara seperti Amerika dan Rusia mampu menghasilkan penelitian yang dapat dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.
 
“Jadi, bukan asal riset gitu loh. Semua menurut saya di negara Amerika pun di Rusia itu risetnya sangat bermanfaat bagi orang banyak,” kata Megawati dalam penandatanganan MoU BRIN dan TBRI di Gedung TVRI, Jakarta Pusat, Senin.

Tidak hanya itu, ia menilai penelitian itu harus memiliki jangkauan dan fokus yang jelas manfaatnya bagi rakyat Indonesia.
 
Lebih lanjut Presiden kelima RI ini meminta agar hasil penelitian BRIN dipatenkan sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
 
"Makanya, hasil penelitian yang utama harus dipatenkan untuk itu tentu harus ke HAKI," imbuhnya.
 
Pasalnya, tidak sedikit hasil penelitian anak bangsa dicuri oleh bangsa lain seperti plasma nutfah.
 
“Saya sudah gebrak-gebrak meja itu banyak sekali loh yang mencuri, karena kita kaya sekali,” ucap Megawati.
 
Lebih lanjut Megawati meminta Kepala BRIN Laksana Tri Handoko untuk mengingatkan para peneliti bahwa Indonesia adalah the biggest archipelago in the world.
 
“Saya senang banget kalau membicarakan itu (the biggest archipelago in the world) sama tamu-tamu asing. Kayaknya kelihatan bangga banget,” pungkasnya.

Baca juga: Megawati beri pesan ke TVRI: Tunjukkan semangat juang cerdaskan bangsa
Baca juga: Megawati ajari anak dan cucunya menyekar ke makam pahlawan tanpa nama
Baca juga: Megawati minta BRIN dan TVRI berjuang di tengah anggaran terbatas

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023