... Setyaki ini paling pas dengan perawakan saya. Meskipun badannya kecil tapi punya kekuatan besar... "
Solo (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga, Roy Suryo, menjadi patih Setyaki sedang istrinya, Ririen Suryo, sebagai Dewi Kunti. Masih ada Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, membawakan peran Werkudara.

Mereka bertiga jadi aktor dan aktris wayang orang amatir tapi serius, dalam tampil mengikuti kirab budaya Solo Wayang Carnival dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-268 Kota Solo, Sabtu. 

Akan tetapi, mereka tidak turun ke panggung membawakan dialog wayang orang dan olahgerak tubuh khas wayang orang. Mereka hanya berpawai dalam kostum wayang orang dengan lakon-lakon demikian. Yang istimewa, peserta kirab budaya wayang orang itu seluruhnya birokrat setempat.

Kirab menempuh rute dari Lapangan Kota Barat menuju Jalan Slamet Riyadi Solo dan berakhir di kompleks perkantoran Balaikota Surakarta. Sepanjang jalan pawai, penuh sesak warga menonton.

"Ya ini istimewa, karena Pak Roy Suryo ikut serta dalam kegiatan tersebut bersama Wali Kota Surakarta, Ketua DPRD Kota Surakarta, YF Sukasno, beserta jajaran pejabat Pemkot Surakarta dan anggota DPRD kota ini".

Suka dengan kostum dan peran Setyaki itu? "Setyaki ini paling pas dengan perawakan saya. Meskipun badannya kecil tapi punya kekuatan besar. Setyaki ini juga sering disebut Gatotkaca kecil," kata Suryo, sebelum kirab. Perawakan menteri paling baru di Kabinet Indonesia Bersatu II ini memang tidak besar, sedang-sedang saja.

"Wayang itu sendiri tidak hanya sekedar menjadi tontonan tetapi juga mempunyai makna yang baik bagi kehgidupan bagi masyarakat," katanya.

Dikatakan maka wayang sesuai karakternya itu bisa dijadikan panutan hidup, untuk itu sangat baik kalau carnaval seperti ini juga terus digalakkan dan juga bisa dijadikan event pariwisata.

Jika Rudyatmo menjadi Werkudara, maka Sukasno menjadi Hanoman, kera putih panglima perang Ciung Wanara andalan Sri Wishnu dalam babad Ramayana. Lengkap dengan cakil, bulu putih di sekujur tubuh, dan buntut panjang saktinya... (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013