Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Desa memperkuat posisi perempuan desa.

"Inilah (SDGs Desa) yang mendasari penguatan posisi perempuan desa, sekaligus mengadaptasikan budaya lokal. Sehingga tidak terjadi gegar budaya atau sebaliknya penolakan dari berbagai pihak di lapangan," ujar Mendes PDTT dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan Kemendes PDTT telah menggabungkan seluruh informasi desa dalam laman sid.kemendesa.go.id yang di dalamnya terdapat hasil SDGs Desa pada level desa. Dalam laman itu, juga tercantum rekomendasi kegiatan lapangan untuk mencapai tujuan SDGs Desa yang berkaitan dengan perempuan.

"Bahkan kepala desa dan sekretaris desa bisa mengunduh by name by address perempuan yang membutuhkan dukungan," tuturnya.

Baca juga: Mendes: Transpolitan harus dilaksanakan untuk sejahterakan transmigran

Baca juga: Kemendes PDTT gandeng UINSU Medan percepat pembangunan desa


Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT, Ivanovich Agusta menambahkan inovasi kebijakan untuk memperkuat perempuan desa masih membutuhkan data kualitatif.

"Data kuantitatif dari 103 juta warga desa serta 75.256 desa di seluruh Indonesia lengkap terkumpul di Kemendes PDTT. Namun, masih membutuhkan data kualitatif, di sinilah dibutuhkan rekomendasi dari kepala desa, perangkat desa, pendamping desa, pegiat desa, dan lembaga swadaya masyarakat," katanya dalam acara Penutupan Program Indonesian Women in Leadership (I-WIL) di Yogyakarta.

Menurutnya, tindak lanjut hasil pendampingan perempuan sangat bermakna, sehingga program I-WIL berikutnya fokus pada penyusunan pedoman pendampingan, pelatihan, hingga strategi pemanfaatan APBDes bagi perempuan.

Dalam kesempatan itu, Pimpinan Yayasan Kalyanamitra, Listyowati menyampaikan pelaksanaan SDGs Desa pada level desa harus selalu terhubung kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

"LSM perempuan berhasil membawa isu kerja sama perempuan dan lelaki di desa sampai ke forum ASEAN sejak tahun 2022. Apresiasi yang tinggi muncul dari berbagai negara ASEAN atas topik ini," katanya.*

Baca juga: Kemendes PDTT-IFAD blusukan Indonesia Timur kawal implementasi program

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023