Denpasar (ANTARA) - Calon presiden besutan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo usai mengikuti Konsolidasi Internal PDI Perjuangan Bali di Denpasar, Sabtu, menegaskan bahwa suara pemilih bukan sebuah transaksi.

Hal tersebut dilontarkan Ganjar ketika mendengar target Gubernur Bali Wayan Koster untuk memenangkan dirinya dalam Pemilu 2024 dengan 95 persen suara dan disinggung mengenai hadiah apabila target tersebut bisa dipenuhi.

“Jangan berandai-andai, kita tidak sedang mentransaksikan seperti berdagang ya, kemenangan itu mesti diwujudkan dalam (membentuk) kebijakan publik yang bisa menyelesaikan persoalan di sana,” kata dia.

Seperti contohnya Bali, Gubernur Jawa Tengah itu melihat masalah yang paling umum terjadi perihal pariwisata yang menjadi sektor ekonomi utama sehingga suara pemilihnya harus diwujudkan dalam kebijakan yang sesuai.

Sementara untuk upaya memperoleh suara hingga 95 persen, menurutnya, DPD PDI Perjuangan Bali yang lebih tahu.

Baca juga: Ganjar Pranowo bidik suara anak muda Bali pada Pemilu 2024
Baca juga: Ganjar joget Bumbung disaksikan Megawati, Prananda, dan Koster


“Saya nanti (Pemilu 2024) sebagai aktornya saja. Seperti hari ini, pagi tadi kita jalan sehat cukup banyak sambutan luar biasa, saya jalan sampai kemudian balik, ujung-ujungnya pasti berkembang dengan baik,” ujarnya.

Di Pulau Dewata, Ganjar Pranowo banyak mendekati pemilik suara generasi muda dengan datang bertemu mereka dalam sebuah diskusi atau kegiatan lapangan secara terbuka.

Dari data yang dihimpun Ganjar, di Bali ada sebanyak 44 persen pemilih dalam kelompok generasi muda. Mereka umumnya aktif dalam berkesenian, olahraga, budaya kreatif, dan digital.

Ganjar menilai suara kelompok tersebut harus diperhitungkan untuk memenangkan Pemilu 2024 sesuai target, meskipun suara kelompok usia di atasnya tak boleh luput, mengingat kekuatan besar PDI Perjuangan di Bali sudah terbangun sejak lama dan diisi orang-orang lama.

“Kalau peta detailnya dari DPD PDI Perjuangan Bali sudah punya. Yang saya sentuh kenapa yang baru (anak muda) karena yang lama hampir semua perlakuan, pendekatan, jumlah, dan waktunya mereka paling tahu,” tuturnya.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023