Orang tidak mau pakai transportasi publik karena jarak dari rumah ke tempat transportasi jauh
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memperluas titik (lokasi) jangkauan transportasi umum  hingga ke pemukiman.

"Cakupan jangkauan transportasi kita harus sampai ke tempat-tempat pemukiman atau perumahan," kata anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana, saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Menurut William, ada beberapa faktor yang membuat warga enggan naik transportasi umum. Di samping moda transportasi yang kurang banyak, warga merasa repot harus menghampiri stasiun transportasi yang jaraknya jauh dari rumah.

"Orang tidak mau pakai transportasi publik karena jarak dari rumah ke tempat transportasi jauh. Jadi mau enggak mau harus pakai kendaraan aplikasi online atau pribadi," kata William.

Maka dari itu, dia berharap pemerintah dan beberapa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang transportasi membuat titik bus pengumpan (feeder)  untuk memudahkan warga mengakses stasiun transportasi umum.

Namun demikian, dia tetap mengapresiasi perkembangan transportasi umum yang telah dijalankan Pemprov DKI Jakarta.

"Pemprov Jakarta cukup berhasil mengintegrasikan transportasi umum, dari bus TransJakarta ke Jaklingko lalu dari bus TransJakarta ke MRT," kata dia.

Sebelumnya, Pemprov DKI mulai mengembangkan trayek transportasi umum, salah satu bus TransJakarta ke Bandara Soekarno - Hatta.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, bus TransJakarta rute Terminal Kalideres ke Bandara Soekarno-Hatta tidak hanya melayani karyawan bandara internasional itu saja, tetapi juga masyarakat umum.

"Iya (untuk) masyarakat umum," kata Heru usai menghadiri acara Gerakan Jumat Menanam untuk Ketahanan Pangan di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Selain itu, Heru menyebutkan, tarif TransJakarta menuju Bandara Soetta masih sama seperti tarif subsidi, yakni sebesar Rp3.500.

"Tetap Rp3.500, ya bagian dari tugasnya TransJakarta kan melayani penduduk Jakarta," ujar Heru.

Heru menjelaskan, uji coba TransJakarta dari Terminal Kalideres menuju Bandara Soetta itu masih dalam tahap perencanaan.

"Ya nanti masih dicek dulu, perkembangannya saya tanya Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta dulu," kata Heru.

Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan CSR TransJakarta, Wibowo mengatakan, pembukaan layanan tersebut masih didiskusikan secara intensif bersama PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soetta.

"Jadi pembukaan layanan TransJakarta ke Bandara Soekarno-Hatta didiskusikan bersama AP II," kata Wibowo saat dikonfirmasi, Jumat.

Menurut Wibowo, TransJakarta merupakan perusahaan transportasi publik, yang tentunya melayani masyarakat umum tanpa adanya perbedaan.

"Jadi memang TransJakarta adalah perusahaan transportasi publik. Tentu layanan TransJakarta adalah umum," katanya.

Dia menegaskan, TransJakarta tidak pernah membedakan masyarakat.

"Semua boleh menggunakan layanan TransJakarta," kata Wibowo.
Baca juga: TransJakarta sediakan mesin isi saldo dan beli kartu di Jakarta Fair
Baca juga: Layanan TransJakarta ke Bandara Soekarno-Hatta harus diujicoba dulu
Baca juga: TransJakarta optimis capai target empat juta pelanggan pada 2025

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023