remaja wanita adalah calon ibu masa depan
Jakarta (ANTARA) -
Posyandu Remaja di Jakarta Barat mengoptimalkan layanan edukasi kesehatan reproduksi hingga pemenuhan gizi kepada generasi muda guna mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan nutrisi (tengkes/stunting) di masa mendatang.

"Para remaja wanita adalah calon ibu masa depan. Jadi memberi mereka edukasi dini terkait masalah stunting, juga bisa memberi kontribusi bagi pencegahan stunting bayi di masa depan. Konsepnya sederhana, segala hal tentang kesehatan bayi itu berkaitan dengan kesehatan ibu dan para remaja ini adalah ibu-ibu masa depan," ungkap Penangungjawab Kesehatan Anak Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, dr Julia Lestari saat ditemui wartawan pada Selasa.

Julia menjelaskan, Posyandu Remaja memberikan perhatian khusus kepada remaja perempuan untuk melakukan pemeriksaan  kesehatan seperti berat badan, kualitas gizi, hingga kondisi darah. Jika dalam pemeriksaan ditemukan ada remaja yang mengalami kekurangan darah atau anemia, pihaknya akan memberikan pil penambah darah secara gratis.

"Pil penambah darah penting agar kondisi calon ibu tetap bugar dan tidak kekurangan darah," jelas dia.

Kendati demikian, layanan gangguan kesehatan terhadap remaja laki-laki maupun perempuan tetap diberikan secara optimal, sejalan dengan peningkatan edukasi terkait reproduksi dan gizi tersebut.

"Tujuan posyandu remaja ini adalah untuk memeriksa penyakit khususnya pada remaja, seperti gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran, pemeriksaan narkoba, kesehatan reproduksi, pemeriksaan anemia dan layanan lainnya," kata dia, seraya menambahkan bahwa seluruh remaja atau pelajar di Indonesia berhak mendapatkan pemeriksaan kesehatan.

Hak mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan juga didukung dalam UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Dalam undang-undang tersebut dikatakan bahwa, upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak dalam kandungan, bayi, Balita, hingga remaja; termasuk upaya pemeliharaan kesehatan anak cacat dan anak yang memerlukan perlindungan.

Lebih dari itu, lanjut dia, karena para remaja mendapat pemeriksaan kesehatan di sekolahnya masing-masing, posyandu remaja ini merupakan sebuah layanan kesehatan yang dapat menjaring remaja-remaja yang tidak terjaring di sekolah dan utamanya remaja yang tidak mengenyam bangku sekolah.

"Posyandu remaja sebenarnya sudah ada sejak 2019, namun vakum pada saat pandemi COVID-19 dan kemudian aktif lagi sejak tahun 2022," katanya.

Ia menambahkan, posyandu remaja diadakan setiap puskesmas di Jakarta Barat dengan pengawasan Sudinkes Jakarta Barat dengan waktu operasional setiap Sabtu dan Minggu, atau sesuai jadwal dari puskesmas wilayah terkait.

Sebelumnya, Kasudinkes Jakarta Barat, Erizon Safari mengatakan bahwa program kesehatan ini menyasar kepada anak remaja laki-laki usia 16 atau 17 tahun dan remaja perempuan yang sudah melewati masa menstruasi.

Ia mengatakan, tidak hanya kepada remaja perempuan, pemeriksaan juga dilakukan untuk para remaja laki-laki. Mereka yang memiliki penyakit tertentu akan dianjurkan untuk menjaga pola hidup sehat.

"Kita berikan edukasi terkait stunting, kita juga berikan edukasi kepada kalangan remaja tentang bahaya merokok, seks bebas, hingga narkoba," kata dia.

Baca juga: Sudinkes Jakbar andalkan program "Posyandu Remaja" untuk cegah tengkes

Baca juga: Kader 29 Posyandu Remaja diajak cegah penularan COVID-19

Baca juga: Kader posyandu di Jaktim diingatkan untuk pantau balita

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023