Saya ingatkan agar seluruh kader posyandu secara rutin memantau
Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengingatkan kepada seluruh kader pos pelayanan terpadu (posyandu) di daerah itu untuk secara rutin memantau perkembangan bayi dan balita guna mencegah tengkes (stunting).

"Saya ingatkan agar seluruh kader posyandu secara rutin memantau kondisi tumbuh kembang bayi dan balita dalam membangun generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhammad Anwar saat meninjau Posyandu Balita di Sekretariat Pusat Informasi dan Konsultasi Keluarga (PIK) Keluarga Menara Balai Warga RW 05, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Selasa.

Ia menyebut, sedikitnya 149 balita di daerah itu hingga saat ini terlayani dalam upaya pengentasan dari kondisi kurang gizi.

"Ini bagian dari monitoring kondisi balita sesuai arahan Pak Pj Gubernur (Heru Budi Hartono) dan Presiden RI (Joko Widodo), agar kesehatan para balita terjaga dengan asupan gizi yang cukup," kata Anwar. 

Baca juga: Ini harapan Heru terhadap Gerakan Aksi Bergizi di Ibu Kota
Baca juga: Belajar turunkan stunting dari Cilincing

Dia juga mengajak para kaum ibu untuk berperan aktif memeriksakan tumbuh kembang anaknya ke posyandu terdekat.

"Intinya, keseriusan kita bersama-sama, tak hanya kader posyandu, dasawisma dan PKK Kota juga harus bisa menjadi bapak posyandu di wilayah kita. Utamanya pola hidup bersih dan sehat (PHBS) hingga pemeriksaan kesehatan dan pemberian makanan tambahan," paparnya.

​​​​​​​Pemkot Jaktim sendiri menargetkan angka tengkes bisa terus ditekan hingga di bawah angka 10 persen pada 2024.

Tengkes merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Baca juga: Jakarta Selatan bagi makanan tambahan untuk anak tengkes di Kebayoran
​​​​​​​
Baca juga: Pemkot Jakbar pantau asupan gizi ibu dan bayi untuk cegah tengkes

Untuk wilayah DKI Jakarta, kata dia, angka tengkes di wilayah Jakarta Timur saat ini paling rendah dibandingkan wilayah lainnya, yakni 13,4 persen.

"Angka ini pun lebih rendah dibandingkan angka tengkes di DKI Jakarta, yakni 14,8 persen," ujarnya.

Bahkan, lanjut Anwar, angka tengkes di Jakarta Timur sudah melampaui instruksi Presiden RI dengan target 14 persen.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023