Jakarta (ANTARA) - Musisi muda berbakat asal Singapura yang berbasis di Boston, Amerika Serikat (AS), Hongjoin, membuat seluruh proses produksi musiknya dengan 'DIY', singkatan dari "do-it-yourself" yang berarti penggarapan oleh diri sendiri, biasanya di dalam rumah atau tempat tinggal.

Pemusik berusia 21 tahun yang baru saja meluncurkan album mini keduanya "F(OOL)" itu bereksperimen menulis lirik lagu, merekam, hingga memproduksi musik secara otodidak dengan menyaksikan tutorial secara daring, salah satunya melalui aplikasi YouTube. "Jadi sebenarnya semua laguku yang kamu dengar di platform streaming musik, mereka dibuat di laptop yang aku gunakan untuk meneleponmu saat ini," ujar Hongjoin sembari tertawa pada wawancara khusus dengan ANTARA, Rabu (21/6).

Hebatnya, musisi yang belum lama dinobatkan sebagai SPOTIFY RADAR Singapore Artist tahun 2023 itu bukan berasal dari keluarga pemusik seperti beberapa musisi muda yang beredar. Kecintaan Hongjoin terhadap musik dimulai dari pengalaman hidup dan perasaan yang mulai ia tuangkan dalam bait demi bait lirik yang ia tuliskan.

Baca juga: Hongjoin luncurkan "F(OOL)", album mini soal patah hati dan LDR

Ia mengatakan, menulis lagu adalah caranya untuk menuangkan segala emosi yang penuh sesak di hati dan pikirannya.

"Pada akhirnya membuat musik adalah caraku memecahkan masalah di kepalaku, ini tentang bagaimana aku menerjemahkannya ke dalam lagu," kata dia.

Dengan bakatnya yang tersimpan, Hongjoin bahkan dapat menulis lagu hits-nya "Leave in the Summer Time" hanya dalam waktu 10 menit.

"Ya, aku sedang sangat sedih saat itu," seloroh Hongjoin.

Baca juga: Jamie Miller lakukan kolaborasi musik dengan Young K DAY6

Hongjoin (ANTARA/HO/Hongjoin)
Meski begitu, tentu banyak tantangan yang ia hadapi dalam perjalanannya bermusik. Musisi yang sempat tampil pada konser ulang tahun album Shawn Mendes pada tahun 2021 di Singapura itu mengatakan banyak pula lagu yang ia kerjakan dalam waktu yang cukup panjang, seperti lagu terbarunya dari album "F(OOL)", yakni "In Another Life" dan "Long Way Home".

"Aku membuat 'In Another Life' benar-benar dalam waktu setahun penuh, dan 'Long Way Home' sekitar sebulan, aku betul-betul bekerja keras dalam membuat album mini ini, namun memproduksi musik sendiri adalah hal yang sangat menyenangkan," jelasnya.

Meski melakukan seluruhnya sendiri, musisi genre indie-pop dan alt-rock itu mengatakan banyak mendapat pertolongan dan dukungan dari orang-orang terdekatnya, dengan mendapat banyak masukan soal musik yang ia ciptakan.

Lebih lanjut, pemuda berbakat yang terinspirasi dari The Beatles dan Jeremy Zucker itu tidak lupa untuk berpesan kepada kaum muda yang memiliki kegemaran bermusik seperti dirinya untuk tidak berhenti bermusik dan berani untuk mencoba.

"Banyak yang berbakat namun terlalu khawatir untuk mengambil langkah pertama, aku pikir ini adalah hal yang paling penting, untuk, lakukan saja, kamu tidak akan tahu seperti apa ke depannya," kata Hongjoin.

Baca juga: Cerita Difki Khalif dan narasi puisinya berjudul "Goebah"

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023