"FTA versi 3.0 ini akan memperluas cakupan kemitraan strategis komprehensif antara China dan ASEAN," kata Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen di sela-sela pertemuan putaran ketiga FTA China-ASEAN versi 3.0 di Kunming, Minggu (25/6).
Dengan meningkatnya kerja sama di bidang ekonomi digital, ekonomi hijau, dan rantai pasokan industri, lanjut dia, kedua belah pihak akan mendapatkan manfaat berupa pembangunan ekonomi berkualitas tinggi dan integrasi ekonomi di kawasan juga lebih luas lagi.
"Kami ingin bekerja bersama negara-negara anggota ASEAN untuk melahirkan kesepakatan yang lebih komprehensif, modern, inklusif, dan saling menguntungkan," ujarnya.
Dalam masa 20 tahun terakhir, Wang menganggap FTA China-ASEAN sangat efektif mendorong percepatan pertumbuhan perdagangan dan investasi kedua belah pihak.
Baca juga: Koridor perdagangan darat-laut genjot perdagangan China-ASEAN
Nilai perdagangan China-ASEAN pada 2022 meningkat sebesar 15 persen dibandingkan pencapaian pada 2021.
Peningkatan tersebut terjadi pada tahun pertama pemberlakuan secara efektif Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara itu telah menjadi mitra dagang terbesar pertama bagi China.
Negosiasi FTA China-ASEAN versi 3.0 pertama kali digulirkan pada November 2022.
Kedua belah pihak sepakat versi 3.0 tersebut akan mencakup perdagangan barang, investasi, ekonomi digital, ekonomi hijau, pembangunan yang lebih inklusif, modern, komprehensif, dan saling menguntungkan.
Pertemuan yang digelar di wilayah selatan daratan Tiongkok itu diikuti 370 pejabat dari China dan ASEAN serta Sekretariat ASEAN.
Baca juga: Menlu China: Hubungan ASEAN-China dorong kemakmuran di kawasan
Baca juga: Provinsi Hunan China aktif cari peluang kerja sama ASEAN via RCEP
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023
