Kinerja yang bersinar pada peningkatan kredit, sebagai sumber pendapatan bunga dan operasional BNI lainnya yang memberikan kontribusi pada pendapatan non-bunga menjadi penopang utama diraihnya laba bersih tersebut,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk meraup laba bersih Rp7,1 triliun atau meningkat 21 persen dibandingkan laba bersih pada 2011 sebesar Rp5,81 triliun.

"Kinerja yang bersinar pada peningkatan kredit, sebagai sumber pendapatan bunga dan operasional BNI lainnya yang memberikan kontribusi pada pendapatan non-bunga menjadi penopang utama diraihnya laba bersih tersebut," kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo saat jumpa pers tentang paparan kinerja BNI pada 2012 di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis.

Gatot mengatakan, pertumbuhan kredit sebesar 22,8 persen telah mendongkrak pendapatan bunga bersih (NII) BNI sebesar 17,1 persen, yaitu dari Rp13,2 triliun pada 2011 menjadi Rp15,5 triliun.

Adapun pendapatan non bunga BNI mencatat pertumbuhan 11,1 persen, yaitu dari Rp7,6 triliun pada 2011 menjadi Rp8,4 triliun pada 2012.

Sumber utama pertumbuhan pendapatan non bunga tersebut adalah provisi dan komisi. Dengan kedua penyangga tersebut, pendatapan operasional (operating income) BNI mampu menembus pertumbuhan 14,9 persen menjadi Rp23,9 triliun, ujar Gatot.

"Dengan demikian, `income` yang kami capai ini sudah `sustainable` (berkelanjutan), karena pertumbuhan `operating income` sudah lebih tinggi dibandingkan peningkatan `operating expense` (belanja operasional), yang tumbuh 14,4 persen," kata Gatot.

Menurut Gatot, BNI memang mendapatkan tekanan dari sisi imbal hasil (yield) kredit yang dikucurkannya, karena turun tipis dari 11 persen pada 2011 menjadi 10,6 persen pada 2012.

Namun, BNI mencatatkan penguatan dari semakin murahnya dana-dana yang terhimpun, terlihat dari menurunnya `cost of fund` dari 3,5 persen pada 2011 menjadi 2,7 persen pada 2012.
(C005/E008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013