Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-30 Tahun 2023 momentum penting untuk merefleksikan kembali pembangunan bangsa melalui peran keluarga.

“Pada kesempatan yang baik ini saya dan seluruh keluarga besar Kementerian Dalam Negeri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mengucapkan selamat Hari Keluarga Nasional yang ke-30. Menuju keluarga bebas stunting, untuk Indonesia maju,” kata dia melalui akun Instagram resmi BKKBN yang disaksikan di Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan setiap pihak harus merefleksikan pentingnya peran keluarga sebagai sumber daya kekuatan pembangunan bangsa.

Ia menjelaskan keluarga sebagai pranata sosial yang pertama dan utama masyarakat, mengemban fungsi strategis dalam memberikan rasa aman, melindungi setiap anggota keluarganya sambil membekali nilai-nilai kehidupan bermasyarakat kepada generasi penerus bangsa.

“Dengan hal tersebut, pemilihan tema Hari Keluarga Nasional tahun ini adalah 'Menuju Keluarga Bebas Stunting, Indonesa Maju' merupakan tema yang sangat tepat,” katanya.

Baca juga: BKKBN: Harganas momen penguatan peran keluarga turunkan stunting

Tidak hanya membentuk generasi bangsa yang kuat akan tekad dan moral yang baik, katanya, keluarga juga berperan penting dalam memanfaatkan bonus demografi atau situasi negara sedang memiliki lebih banyak usia produktif dibandingkan dengan nonproduktif saat ini.

“Tingkat pertumbuhan penduduk sedang cukup tinggi di Indonesia, maka dari itu stunting menjadi permasalahan yang sangat penting karena bonus demografi bisa menjadi bencana demografi bila terjadi stunting,” ucap Tito.

Ia menekankan agar negara dapat menikmati bonus demografi tersebut dan tidak menghadapi beban pada masa mendatang, semua pihak perlu menguatkan ketahanan keluarga, yang dimulai dari aspek kesehatan yakni menurunkan angka prevalensi stunting.

Tito membeberkan sesuai dengan target RPJMN 2020-2024, pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada 2024. Namun dalam kenyataannya, pada 2022 masih 21,6 persen.

Untuk itu, ia berharap, dengan semangat gotong royong, semua pihak bisa terlibat aktif mengentaskan permasalahan stunting, supaya keluarga bisa terbebas dari stunting maupun masalah kesehatan lainnya.

“Oleh karena itu di Hari Keluarga Nasional ini, diharapkan dapat meningkatkan komitmen kita semua baik pemerintah swasta dan seluruh lapisan masyarakat dan semua keluarga untuk bersama-sama bergotong royong untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang bebas stunting,” ujarnya.

Baca juga: Harganas, IDI serukan bangun ketahanan bangsa lewat kesehatan keluarga
Baca juga: BKKBN: Kebutuhan KB tidak terpenuhi picu kehamilan tak direncanakan


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023