Di mana aparat keamanan saat kejadian tersebut,"
Semarang (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo mempertanyakan keberadaan aparat keamanan saat terjadi pengeroyokan terhadap seorang wartawati di Desa Ranjau Panjang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, hingga korban mengalami pendarahan.

"Di mana aparat keamanan saat kejadian tersebut," kata Tjahjo menjawab pertanyaan Antara di Semarang, Minggu malam, seputar kasus pengeroyokan terhadap Nurmilasari Wahyuni (23) saat reporter Paser TV ini meliput sengketa lahan di Desa Ranjau Panjang, Sabtu (2/3).

Tjahjo yang juga Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu menyatakan pihaknya sangat menyesalkan dan mengecam penganiayaan terhadap wartawati tersebut.

Dia selaku anggota Komisi I (Bidang Intelijen, Komunikasi, dan Informasi) DPR RI lantas meminta aparat keamanan, khususnya Polri, untuk mengusut kasus pengeroyokan yang menurut dia seharusnya tidak perlu terjadi.

"Apa pun tugas seorang reporter adalah menyampaikan kejadian sebagai berita, dan itu tugas dan tanggung jawabnya yang dilindungi oleh undang-undang," katanya menegaskan.

Tjahjo pun menekankan, "Kasus demikian seharusnya sudah tidak boleh terjadi. Ini negara hukum, dan hukum harus ditegakkan."

Sebelumnya diwartakan, seorang wartawati sebuah televisi lokal yang tengah hamil dikeroyok hingga mengalami pendarahan saat meliput sengketa lahan yang berujung pada perusakan rumah di Desa Ranjau Panjang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Informasi yang dihimpun oleh Antara hingga Minggu sore menyebutkan bahwa wartawati bernama Nurmilasari Wahyuni (23) saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Panglima Sebaya, Tanah Paser, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser.

(D007/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013