Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan Provinsi Jawa Timur dan Bengkulu dalam ikatan sejarah merah putih bisa menjadi napas dan pertemuan gerakan nasionalisme.
 
"Jawa Timur (dahulunya) Majapahit, merah putih berkibar pertama pada zaman Majapahit, dan merah putih dijahit (oleh Ibu Negara Fatmawati Soekarno) di Bengkulu, ini nyekrup (bertautan erat). Memang luar biasa sebetulnya pertemuan gerakan nasionalisme antara Jawa Timur dan Bengkulu," kata Khofifah Indar Parawansa di Bengkulu, Senin.
 
Menurut dia, hal itu ke depannya hal itu akan menjadi napas nasionalisme dari anak bangsa, apalagi keterikatan sejarah merah putih dua daerah untuk membuat berbagai momen atau kegiatan yang membangkitkan semangat cinta tanah air.
 
"Dibuat acara, pertemuan-pertemuan yang lebih besar (memanfaatkan momen itu) maka akan bisa memanggil napas nasionalisme dari seluruh warga bangsa," kata dia.
 
Seluruh warga bangsa tersebut, menurut dia, tidak hanya bagi rakyat Indonesia yang tinggal di Tanah Air, tetapi juga warga bangsa yang tinggal di luar negeri.
 
"Maka, kekuatan merah putih tidak sekadar menjadi nyanyian lagu-lagu, syair-syair, puisi, tetapi itu akan menjadi roh yang terus bisa mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.
 
Khofifah mengatakan hal tersebut ketika melakukan kunjungan kerja dalam misi dagang ke Provinsi Bengkulu pada hari Minggu (2/7) hingga Senin.
 
"Kami hadir tidak sekadar untuk misi dagang, tetapi juga memberikan kontribusi yang lebih substantif, bagaimana pertemuan merah putih ini dari Jawa Timur dan merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno (Bengkulu) menjadi hal-hal strategis (untuk nasionalisme dan NKRI)," ujarnya.

Baca juga: Khofifah: Transaksi awal misi dagang dengan Bengkulu Rp174 miliar
Baca juga: Jatim-Bengkulu bangun misi dagang untuk tiga potensi daerah

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023