ada sisa 11.721 kursi kosong di sekolah-sekolah yang selama ini dianggap masyarakat kurang favorit
Surabaya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Jawa Timur tidak akan membuka jalur pemenuhan pagu meski ada sekolah di beberapa daerah yang pagunya masih belum terpenuhi hingga Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) Jalur Zonasi SMA ditutup.

Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan Jatim, Alfian Majdi di Surabaya, Selasa mengatakan pagu kosong ini hanya ada di sekolah-sekolah yang memang berada di pinggiran.

"Sementara SMA di kota-kota besar seperti Surabaya Sidoarjo, Malang, Kediri hingga Mojokerto seluruh pagu SMA telah terpenuhi," ujarnya.

Alfian menjelaskan untuk PPDB tahap 4 Jalur Zonasi SMA daya tampungnya sebesar 68.397 dan pendaftarnya ada 80.592 siswa. Sementara yang diterima ada 56.679.

"Jadi ada sisa 11.721 kursi kosong di sekolah-sekolah yang selama ini dianggap masyarakat kurang favorit atau sekolah-sekolah yang ada di pinggiran tapi ini di luar wilayah kota-kota besar ya," tuturnya.

Baca juga: Gubernur: Proses pengambilan PIN PPDB sangat lancar
Baca juga: Dinas Pendidikan Kota Madiun pantau proses PPDB antisipasi kecurangan


Kekosongan pagu ini akan dibiarkan oleh Dinas Pendidikan Jatim dan akan menjadi bahan evaluasi. Apakah kekosongan tersebut karena kualitas sekolah yang tidak diminati atau memang jumlah lulusan SMP di wilayah tersebut minim.

"Jadi tidak ada pemenuhan pagu. Seperti di Bojonegoro ada SMAN 1 Bubulan Bojonegoro yang jaraknya dari pusat kota ada satu jam perjalanan. Jadi yang sekolah hanya yang tinggal di kecamatan, karena kalau dari kecamatan lain mau ke sana harus lewat hutan," ucapnya.

Meskipun jalur Zonasi SMA ini sudah disediakan kuota 50 persen ditambah dengan sisa pagu di tahap sebelumnya, untuk kota-kota besar pagu telah terpenuhi.

Baca juga: Pemprov Jatim keluarkan kebijakan baru PPDB 2023
Baca juga: Tim Irjen Kemendikbud-Ristek pantau persiapan PPDB di Jatim
Baca juga: Jatim sediakan golden ticket bagi ketua OSIS dan hafiz Al Quran


Pewarta: Willi Irawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023