Banjarmasin (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin menyatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri menyetujui bila Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dibangun di daerah itu.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin sedang berada di Jakarta menyampaikan informasi tersebut ke wartawan Banjarmasin via BBM Rabu dan mengatakan, Kementerian Dalam Negeri segera mengeluarkan surat penetapan tentang pendirian IPDN di Banjarbaru.

"Alhamdulillah, tadi pagi saya didampingi Sekdaprov HM. Arsyadi dan beberapa pejabat terkait lainnya telah diterima ibu Diah Anggraini Sekjen Kementerian Dalam Negeri untuk ekspos rencana pendirian IPDN di Banjarbaru," kata Gubernur.

Pada pertemuan tersebut, tambah dia, Sekjen menyambut positif rencana pembangunan IPDN di lahan seluas 20 hektere di daerah Gunung Kupang Banjarbaru.

Sedangkan biaya pembangunan gedung, akan dianggarkan melalui dana APBN yang ditunjang dengan dana APBD Kalsel.

Diharapkan, rencana tersebut bisa direalisisasikan pada 2014, sehingga siswa IPDN dari wilayah Kalimantan tidak perlu lagi jauh-jauh menempuh pendidikan ke Jatinangor Jawa Barat.

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) adalah salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, yang bertujuan mempersiapkan kader pemerintah, baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pemprov Kalsel Thamrin mengatakan, alasan Pemprov Kalsel membangun kampus IPDN di Kalsel antara lain adalah, agar bisa mendapatkan porsi lebih banyak untuk siswa Kalsel masuk di IPDN.

Saat ini, kata dia, dalam setiap tahun hanya sekitar 30 siswa yang bisa masuk ke IPDN, dengan adanya IPDN di Kalsel maka siswa yang berkesempatan masuk di perguruan tinggi calon praja tersebut akan lebih banyak.

"Kita berharap ada 40 sampai 80 orang siswa Kalsel yang masuk IPDN dalam setiap tahunnya," katanya.

Selain itu, kata dia, saat ini IPDN telah membagi dalam tujuh regional kampus IPDN di Indonesia, dan untuk Kalimantan ada di Kalimantan Barat.

Karena secara geografis Kalimantan Barat sangat jauh jaraknya dengan Kalsel, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, maka perlu dibangun satu lagi kampus IPDN untuk wilayah Kalimantan dan diharapkan ada di Kalsel.

"Kalau kampus tersebut ada di Kalsel, maka siswa di regional Kalimantan yang masuk akan lebih banyak, kendati kampus tersebut untuk menampung siswa dari seluruh Indonesia, sesuai dengan jurusannya," katanya.

Menurut Thamrin, secara historis, Banjarbaru pernah dimanfaatkan sebagai UPT badan diklat Depdagri dan di daerah tersebut juga pernah ada kampus APDN sebelum dipusatkan di Jatinangor.

Sehingga, berdasarkan sejarah tersebut, Kalsel layak untuk menjadi salah satu pusat pendidikan bagi calon praja tersebut.

"Kalau biaya pendidikan seluruhnya dari pusat, Kalsel hanya menyiapkan lahannya, dan bila disetujui, tentu akan mampu meningkatkan sumber daya manusia Kalimantan secara signifikan," katanya.

(U004/H005)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013