Program Kotaku atau 'Urban Leprosy' sendiri merupakan pendekatan inovatif di wilayah perkotaan endemi kusta dengan meningkatkan skrining, rujukan, serta edukasi kusta
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berkomitmen terus menyukseskan program "Kota Sahabat Kusta" (Kotak)  genap setahun berjalan di daerah yang menjadi proyek percontohan se-Provinsi Jawa Barat itu.

Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi dr Alamsyah di Cikarang, Rabu mengapresiasi kinerja seluruh pihak terkait mulai dari instansi perangkat daerah hingga swasta yang selama setahun ini sudah bekerja optimal pada program ini.

"Termasuk dukungan dari NLR Indonesia untuk implementasi program Kotaku di Kabupaten Bekasi yang merupakan keistimewaan bagi kita semua. Maka dari itu, mari sama-sama bahu membahu mendukung program ini agar apa-apa yang menjadi tujuan dari Kotaku dapat tercapai," katanya.

Ia menilai langkah pemerintah daerah menggandeng NLR Indonesia efektif dalam menangani sekaligus mengedukasi penyakit kusta kepada masyarakat mengingat NLR Indonesia merupakan organisasi yang aktif memberantas kusta di Indonesia.

Diakuinya Program Kotaku atau 'Urban Leprosy' sendiri merupakan pendekatan inovatif di wilayah perkotaan endemi kusta dengan meningkatkan skrining, rujukan, serta edukasi kusta.

"Program ini berdurasi tiga tahun mulai 2022-2025 dan dilaksanakan di Kabupaten Bekasi dengan tujuan pasien kusta dapat didiagnosa dan diobati dengan teratur hingga sembuh sekaligus mengurangi stigma di masyarakat," kata Alamsyah.

Dalam kesempatan ulasan tahunan dan diseminasi hasil pengumpulan data dasar Program Kotaku ini, Technical Advisor NLR Indonesia dr Udeng Daman menyatakan bahwa Kabupaten Bekasi menjadi daerah pertama atau pilot project di Provinsi Jawa Barat program tersebut.

"Program Urban Leprosy menjadi satu inovasi untuk penanggulangan penyakit kusta di perkotaan. Sebelumnya beberapa kota seperti Ambon dan Makasar telah melaksanakan program ini. Namun di Jawa Barat, Kabupaten Bekasi menjadi yang pertama," katanya.

Ia menyebutkan selain mempresentasikan hasil pengumpulan data dasar di Kabupaten Bekasi yang telah dilaksanakan pada Maret-April 2023, ditampilkan pula capaian dan implementasi program Kotaku di tingkat kabupaten, puskesmas, klinik swasta, hingga tingkat desa.

"Kami juga merumuskan rencana aksi yang akan dilakukan oleh 16 puskesmas untuk intervensi program Kotaku di tahun kedua. Di antaranya menyiapkan tiga daerah padat penduduk di wilayah puskesmas masing-masing dan menyiapkan kader kesehatan di wilayah tersebut untuk dibekali keilmuan tentang kusta sebagai persiapan untuk kegiatan skrining kusta," demikian Udeng Daman.

Baca juga: Bupati Bekasi resmikan pembangunan Kotaku dan Berseka

Baca juga: Kemenkes: Alokasi APBD rendah tantangan penanggulangan kusta di daerah

Baca juga: Kemenkes sebut minat pelajari kusta di kalangan nakes masih minim

Baca juga: Kemenkes: Kerja sama kementerian/lembaga penting temukan kusta anak


Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023