Banjarbaru (ANTARA) - Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan melaporkan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi setempat mencapai 233 hektare.

Data luas karhutla tersebut tercatat hingga Rabu (5/7) malam dengan jumlah titik api mencapai 2.558 yang menyebar di 13 kabupaten dan kota.

“Pemerintah pusat merespons dengan baik penanganan karhutla di Kalsel, bantuan helikopter sudah datang,” kata Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah di Banjarbaru, Rabu.

Baca juga: Karhutla di Kalsel sudah mencapai 205 hektare

Suria menyebutkan pemerintah setempat melakukan upaya percepatan penanganan karhutla melalui perbantuan helikopter dari pusat untuk penanggulangan jalur udara, termasuk modifikasi cuaca guna memperpanjang musim hujan saat musim kemarau.

“Sementara helikopter diutamakan untuk penanggulangan karhutla di area Bandara Syamsudin Noor, tetapi teknisnya masih dikoordinasikan,” katanya.

Dia menuturkan di antara 13 kabupaten dan kota di Kalsel, Kota Banjarbaru menjadi wilayah terluas karhutla-nya mencapai 106 hektare dan hanya dua daerah yang nihil kasus karhutla, yakni Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Lebih lanjut, ia mengatakan Kota Banjarbaru merupakan wilayah prioritas penanganan bencana kabut asap akibat karhutla, dalam beberapa hari ini selalu diguyur hujan.

Menurutnya, kondisi udara di Kota Banjarbaru sudah mulai membaik usai dilanda kabut asap akibat karhutla secara terus menerus pada Juni lalu.

Baca juga: BPBD: Kalsel tunggu giliran modifikasi cuaca akibat karhutla

Baca juga: BPBD: Karhutla landa 132 hektare di Kalimantan Selatan


Suria mengungkapkan pihaknya belum dapat memastikan jadwal pelaksanaan modifikasi cuaca di langit Kalsel, tetapi pihaknya diarahkan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor untuk selalu siap siaga menanggulangi bencana karhutla.

Ia mengatakan beberapa teknis dalam pembahasan bersama lembaga terkait, termasuk pengoperasian bantuan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunggu arahan dari pusat.

“Kondisi sudah mulai membaik, seluruh sumber daya yang ada kita kerahkan semaksimal mungkin,” ujarnya.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023