Makassar (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Jamsostek serius untuk mewujudkan pekerja yang berkehidupan lebih berkualitas menyusul transformasi BUMN itu menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Dirut PT Jamsostek Elvyn G. Masassya pada acara temu pengusaha (costumer gathering) di Makassar, Jumat, mengatakan untuk itu akan dilakukan perubahan kedalam dan peningkatan kualitas pelayanan kepada peserta (pekerja dan perusahaan).

Hadir itu acara itu Asisten III Pemerintah Provinsi Makassar Amal Nazir, Komisaris PT Jamsostek Iskandar Muhyar, Direktur Kepesertaan Jamsostek Junaedi PT Jamsostek, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Jamsostek Agus Supriadi, Karo Humas Jamsostek Kuswahyudi Kusnidar, dan sekitar 300 pengusaha di wilayah VIII (Sulawesi hingga Papua).

Elvyn menjelaskan bahwa temu pengusaha adalah forum apresiasi kepada perusahaan yang sudah mendaftarkan pekerjanya dalam program jaminan sosial.

Dia menjelaskan bahwa semua dana pekerja yang dititipkan untuk perlindungan dari risiko kerja diinvetasikan untuk kemudian dikembalikan pekerja. Hasil investasi pada tahun 2012 senilai Rp13.2 triliun atau memberi manfaat 10,9 persen bagi pekerja.

"Angka itu merupakan tertinggi jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan lembaga penyelenggara dunia lain," kata Elvyn.

Karena itu pula dia menyatakan bahwa visi PT Jamsostek sebagai lembaga berkelas dunia.

BUMN itu mendapat penghargaan BUMN terbaik di bidang inovasi GCG dan tiga tahun berturut di peringkat satu dalam laporan keuangan.

"Pada tahun 2012, kami juga menjadi BUMN yang paling transparan dalam pelayanan publik dari KPK," ujar Elvyn yang tampil berbatik cokelat.

Menyusul akan meningkatnya kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan pada tanggal 1 Juli 2015 pascatransformasi maka akan dibuka 497 kantor cabang di kabupaten/kota.

Sistem pelayanan juga mengalami perubahan dengan digunakannya sistem elektronik (e) registrasi, e-payment, e-claim, tidak bertransaksi tunai, dan peningkatan kualitas SDM.

Jamsos untuk Semua

Sementara Amal Nasir yang hadir mewakili Gubernur Sulsel yang ikut kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jerman dan Budapes mengatakan bahwa program jaminan sosial adalah upaya peningkatan kesejahteraan dengan pendekatan sistem dimana negara dan rakyat mengawalnya bersama.

Sebagai program yang menerapkan universal coverage, pemerintah mengimbau perusahaan di Sulawesi, Maluku, dan Papua untuk mengikutkan pekerja dan keluarganya dalam program jaminan sosial.

"Jaminan sosial akan memberi suasana kondusif bagi tumbuhnya minat investasi, sementara bagi perusahaan akan tercipta kepastian pembiayaan untuk perlindungan pekerja," kata Amal yang membacakan sambutan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Iklim kondusif, kata Amal, sangat dibutuhkan investor asing dan dalam negeri.

Di tempat yang sama, Kepala Biro Humas PT Jamsostek Kuswahyudi Kusnidar menjelaskan bahwa kegiatan temu pengusaha di Makassar merupakan yang kelima dan akan diselenggarakan di tiga kantor wilayah lainnya.

"Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari sosialisasi persiapan PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan dan meningkatkan keyakinan pelanggan pada progran jaminan sosial," kata Kuswahyudi.

(E007/D007)

Pewarta: Erafzon Saptiyulda
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013