Jakarta (ANTARA) - Ajang balap sepeda motor Indonesia OnePrix melanjutkan komitmen untuk mengangkat unsur budaya pada setiap lomba, termasuk pada putaran 3 yang bergulir di Sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, CEO PT OnePrix Motorsport Manajemen (OMM) selaku promotor OnePrix, Arlan Lukman Perkasa, mengatakan kolaborasi antara balap sepeda motor dan seni budaya membuat setiap putaran OnePrix makin meriah.

"Gelaran OnePrix memang selalu menghadirkan kolaborasi antara pihak OMM dengan pihak otoritas setempat. Di Tasikmalaya, kami dibantu pemerintah kota melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata dalam penyelenggaraan sejumlat event non-balap," kata Arlan.

Sementara itu, Pj. Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan OnePrix putaran ketiga memang masuk dalam kalender event di Kota Tasikmalaya.

"Pariwisata adalah bisnis kebahagiaan. Oleh karena itu, warganya juga harus bahagia," ujar Cheka.

Pada putaran ketiga, OnePrix melibatkan sejumlah sanggar dan perajin. Penampilan seni tari jaipong dengan lagu 'bentang-bentang' sukses menghibur penonton yang hadir langsung di Sirkuit Bukit Peusar.

Kemudian dilanjutkan dengan penampilan para umbrella girl yang mengenakan pakaian khas Tasikmalaya dengan membawa payung geulis.

Payung geulis yang sejak 2021 dinyatakan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Pemerintah Jawa Barat, merupakan produk khas dari kota Tasikmalaya.

Baca juga: OMM gandeng komunitas lokal pada OnePrix Putaran 3 di Tasikmalaya 

Selain itu, Di luar arena balap terdapat banyak lapak UMKM warga sekitar dengan suguhan produk beragam, mulai dari makanan, minuman, hingga hasil bumi seperti buah-buahan juga dijual dan menjadi peluang ekonomi bagi warga sekitar.

Sementara di arena balap kelas OP1 Expert, Aditya Fauzi dari tim ASR VMK memimpin balapan sejak awal dan mempertahankan posisinya hingga akhir.

Aditya yang memang lahir di Tasikmalaya berhasil meraih podium tertinggi pertamanya musim ini dengan dengan catatan waktu 24 menit 24,31 detik.

Keberhasilan Adit memenangi balapan di Sirkuit Bukit Peusar menambah catatan positif timnya yang selalu mengirim wakilnya ke podium tertinggi selama tiga putaran musim ini.

Sebelumnya ada Hafid Pratama yang naik podium teratas di Sentul dan M. Faerozi di Palangkaraya.

Sementara itu pada lomba di Sirkuit Bukit Peusar, wakil Palangkaraya, Wilman Hammer menempati posisi kedua, disusul pebalap asal Nusa Tenggara Barat, Aldiaz Aqsal, di podium ketiga.

Baca juga: OnePrix usung semangat digitalisasi dan sport tourism pada musim 2023

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023