Kiev (ANTARA) - Rusia meluncurkan gelombang serangan pesawat tanpa awak terhadap Kiev dan sekitarnya selama dua malam berturut-turut, menurut militer Ukraina pada Rabu (12/6), beberapa jam sebelum Presiden Volodymyr Zelenskiy dijadwalkan bertemu pimpinan NATO di Lithuania.

KTT NATO yang dimulai Selasa (11/6) tersebut sebelumnya telah menyatakan dukungan untuk kemerdekaan Ukraina.

Menurut informasi awal dari militer Ukraina, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan besar dan seluruh pesawat tanpa awak bisa dicegat sebelum mencapai target.

"Ini merupakan hari ke-504 dari invasi skala besar dari Federasi Rusia terhadap Ukraina. Musuh kembali meluncurkan serangan udara ke ibu kota," kata Kepada Administrasi Militer Kiev Serhiy Popko, melalui pesan Telegram.

Saksi mata Reuters di Kiev mendengar adanya ledakan yang diduga merupakan sistem pertahanan udara berhasil mencegat obyek di udara. Belum diketahui berapa banyak drone Shahed buatan Iran yang diluncurkan Rusia dan berapa yang berhasil dicegat.

Alarm peringatan serangan udara dinyalakan selama lebih dari dua jam di Kiev dan seluruh Ukraina dan pertempuran terus berlangsung selama para pemimpin NATO berkumpul di KTT yang dikritik oleh Kremlin, dan memperingatkan bahwa Moskow akan merespon untuk melindungi keamanannya.

Malam sebelumnya, Rusia meluncurkan 28 drone ke Kiev dan pelabuhan selatan Odesa, di mana pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 26 pesawat tanpa awak Shahed tersebut.

Zelenskiy akan menghadiri sesi pengukuhan Dewan NATO-Ukraina pada Rabu di Vilinius, di mana badan yang dibentuk itu diharapkan akan semakin mengakrabkan Kiev dan 31 anggota aliansi milter transatlantik NATO.

Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia luncurkan serangan udara ke Kiev beberapa jam sebelum KTT NATO
Baca juga: Rusia luncurkan serangan drone di Kiev, pertama setelah 12 hari
Baca juga: Rusia kembali bombardir Kiev, Ukraina tembak jatuh 32 drone Iran

 

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023