Dili (ANTARA News) - Sekitar 300 orang melakukan unjukrasa dekat kantor PM Timor Leste Mari Alkatiri, Selasa, untuk menuntut pengunduran dirinya sementara pasukan internasional memperketat keamanan di ibukota Dili. Banyak pemrotes membawa spanduk dengan slogan seperi "Alkatiri adalah teroris", "Alkatiri adalah komunis" dan "Hidup Australia" sementara satu poster melukiskan sebuah gambar seekor ular dengan kepala Alkatiri. "Kami datang ke sini untuk menuntut pengunduran diri Mari Alkatiri dari jabatannya," kata Augusto Junior, jurubicara para pemrotes kepada wartawan seperti dilaporkan Reuters. "Kami akan tetap di sini sampai tuntutan kami dipenuhi." Negara muda itu dilanda kerusuhan Mei lalu setelah Alkatiri memecat 600 dari 1.400 tentaranya karena melakukan pemberontakan ketika mereka memprotes atas apa yang disebut diskrimnasi terhadap tentara dari barat negara itu. Sejak itu, pasukan yang memberontak dan ribuan pemrotes menyerukan pengunduran diri Alkatiri, menyalahkan dia atas kerusuhan di mana para anggota geng-geng pemuda berkelahi, menjarah dan membakar gedung-gedung di Dili. Pasukan perdamaian internasional berkekuatan 2.500 personil dipimpin pasukan Australia kini mematroli ibukota itu. Selain perbedaan daerah pada akar masalah dalam militer, Timor Leste menghadapi pergolakan kekuasaan antara mereka yang tinggal di negara itu selama perjuangan bagi kemerdekaan dari Indonesia dan mereka yang menghabiskan sebagian besar waktunya dipengasingan termasuk PM Alkatiri.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006