Jakarta (ANTARA) - Menggunakan transportasi umum di malam hari tentunya memerlukan kewaspadaan untuk menghindari berbagai jenis kejahatan termasuk kekerasan seksual.

Memastikan ruang publik dan transportasi publik yang aman membutuhkan tanggung jawab dan partisipasi bersama antara pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat untuk menekan angka kekerasan seksual.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) tahun 2022, 3,539 perempuan dari total 4,236 responden mengatakan bahwa mereka pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik.

Menanggapi hal ini, Head of Region & External Affairs Gojek, Gede Manggala menjelaskan bahwa bagi pihaknya, keselamatan dan keamanan pengguna selama di perjalanan menjadi prioritas utama, khususnya bagi perempuan.

“Oleh sebab itu, inisiatif #AmanBersamaGojek diluncurkan sejak 2020 untuk memberikan rasa aman kepada pengguna melalui berbagai inovasi fitur dan program dalam mencegah kekerasan seksual,” ujar Gede dalam keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.

Gede, melanjutkan, Gojek sebagai layanan on-demand terdepan dari Grup GoTo terus pertegas komitmen #AmanBersamaGojek dalam menghadirkan layanan transportasi daring paling aman melalui tiga pilar utama yakni teknologi, proteksi, dan edukasi.

Agar selalu aman menggunakan transportasi umum meski di malam hari, berikut tiga tips keamanan dalam menggunakan aplikasi Gojek yang wajib Anda ketahui.

Baca juga: Gojek buka Shelter Goride Instant di Stasiun Palmerah

Baca juga: Manajemen Gojek klaim program Swadaya dongkrak kesejahteraan mitra


1. Kenali ragam jenis kekerasan seksual

Kekerasan seksual dapat terjadi kepada siapa saja baik perempuan maupun laki-laki. Penting untuk kita semua mengenali berbagai bentuk pelecehan dan kekerasan seksual baik secara fisik maupun non-fisik.

Mari jaga bersama ruang publik kita tetap aman dengan selalu mengingat bentuk-bentuk kekerasan seksual yang terangkum dalam S.I.U.L (Sebar konten intim yang tidak diinginkan; Intimidasi atau menggoda dalam bentuk apa pun, termasuk dalam bentuk tulisan; Ucapan atau komentar atas tubuh termasuk bersiul; Lakukan kontak fisik yang tidak diinginkan).

2. Bagikan perjalanan kepada keluarga dan teman terdekat

Saat sedang melakukan perjalanan menggunakan GoRide atau GoCar, Anda bisa mencoba fitur Bagikan Perjalanan untuk membagikan perjalanan Anda secara real time ke teman dan keluarga sehingga perjalanan bisa tetap terpantau sepanjang jalan menuju tujuan.

Baca juga: GoTo pangkas rugi bersih 40 persen jadi Rp3,86 triliun di kuartal I

3. Aktifkan tombol bantuan darurat apabila diperlukan

Tentu kita tidak ingin terjadi hal-hal yang merugikan kita selama perjalanan. Untuk itu, Gojek juga memiliki fitur Tombol Darurat yang dapat kamu gunakan dalam situasi darurat sehingga laporan Anda dapat direspon dengan cepat oleh Customer Care dan Tim Unit Darurat Gojek yang siaga 24/7 dan mengadopsi perspektif korban.

Pengguna Gojek khususnya GoRide dan GoCar juga telah dilindungi oleh asuransi, untuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi. Masyarakat tidak perlu khawatir karena setiap perjalanan bersama Gojek secara otomatis akan mendapatkan perlindungan asuransi dari Jasa Raharja atau Allianz.

Gojek juga hadirkan fitur penyamaran nomor telepon (Number Masking), untuk memastikan kenyamanan masyarakat saat berkomunikasi dengan mitra driver Gojek. Nantinya nomor telepon pengguna dan mitra driver akan disamarkan untuk menjamin keamanan data pribadi masing-masing pihak.

Dalam mengembangkan inisiatif ini, Gojek juga menggandeng berbagai organisasi seperti UN Women, serta organisasi nirlaba bagian dari Koalisi Ruang Publik Aman, Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND), untuk menentukan standar pelayanan, memberikan materi pelatihan dan pengenalan jenis kekerasan seksual yang biasanya terjadi di tempat umum dan cara menanggapinya.

Hasil kerja sama dan konsultasi Gojek bersama para partner menghasilkan sebuah tips yang mampu merangkum seluruh materi dengan cara yang mudah diingat para mitra driver yaitu S.I.U.L dan B.A.N.T.U.

Bersama berbagai organisasi tersebut, Gojek secara konsisten menggelar kegiatan Bengkel Belajar Mitra (BBM) sebagai wadah pelatihan dan pengembangan diri dengan tujuan mempertahankan kualitas mitra driver sebagai kunci Gojek unggul dalam layanan transportasi online Indonesia.

Diluncurkan sejak 2018, kegiatan ini juga sekaligus menjadikan mitra driver Gojek sebagai agen pelopor dalam menciptakan ruang aman di publik. Pelatihan dengan materi anti kekerasan seksual kini tengah berlangsung di beberapa kota di Indonesia seperti Bali, Jogja, dan Medan.

Baca juga: LPEM UI sebut konsumen tetap minati layanan digital usai pandemi

Baca juga: GoTo ubah susunan kepengurusan perseroan pasca RUPST 2023

Baca juga: Analis : Pembangunan pabrik Electrum beri sentimen positif saham GoTo


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023