Mudah-mudahan dengan kepercayaan yang diberikan ini, Festival HAM yang digelar di Kota Singkawang bisa berjalan baik dan lancar,"
Pontianak (ANTARA) - Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro menyampaikan langsung ucapan terimakasih kepada Komnas HAM, Kantor Staf Presiden dan INFID atas terpilihnya Singkawang sebagai tuan rumah kegiatan Festival HAM Nasional yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 mendatang.

"Mudah-mudahan dengan kepercayaan yang diberikan ini, Festival HAM yang digelar di Kota Singkawang bisa berjalan baik dan lancar," kata Sumastro saat penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Komnas HAM, Kantor Staf Presiden, Pemerintah Kota Singkawang dan INFID (International NGO Forum on Indonesian Development) di Jakarta, Kamis.

Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, kata Sumastro, ekosistem toleransi di Kota Singkawang dapat terus berjalan baik.

 "Menghormati hak asasi manusia ini menjadi bagian dari sebuah way of life kami sejak dahulu dan akan terus kami pelihara," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengatakan, KSP (Kantor Staf Presiden) memberikan dukungan penuh terkait agenda Festival HAM yang diinisiasi Komnas HAM dan INFID.

"Ini sejalan dengan apa yang dipikirkan oleh bapak Presiden, bahwa semua proses pembangunan (pusat dan daerah,-red) harus mengedepankan persoalan HAM," kata Moeldoko.

Dipilihnya Kota Singkawang sebagai tuan rumah Festival HAM ini, kata Moeldoko, karena Pemerintah Kota Singkawang punya nilai positif terkait HAM dan Festival HAM akan berkontribusi bagi masyarakat di Singkawang.

Dengan Festival HAM tersebut akan menjadi previlege bagi Kota Singkawang, agar daerah lain termotivasi untuk mengikuti bagaimana Kota Singkawang menjaga HAM kepada masyarakat.

Sementara itu, Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro, menjelaskan Festival HAM ke-7 yang akan digelar di Kota Singkawang ini menjadi peringatan ke-31 Komnas HAM.

Momen ini, lanjutnya, menjadi cara bagi Komnas HAM untuk menunjukkan kepada publik bahwa Komnas HAM tidak hanya tentang penyelidikan pelanggaran HAM, namun pemajuan dan pemenuhan Hak Asasi Manusia, khususnya penguatan dari Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten.

"Alasan dipilihnya Kota Singkawang, karena merupakan dimensi toleransi yang tumbuh baik dan hidup di Singkawang," katanya.

Dirinya berharap, apa yang dicapai oleh Kota Singkawang terkait HAM ini, dapat dicontoh daerah lainnya di Indonesia.

"Kebhinekaan adalah takdir bagi Indonesia tapi keadilan, toleransi dan inklusitas adalah sesuatu yang harus kita rawat bersama. Itulah harapan dan visi dari Festival HAM yang akan digelar di Kota Singkawang," tuturnya.

Di tempat yang sama, Mistohizzaman, Direktur Eksekutif INFID mengatakan, Festival HAM menjadi sebuah bentuk sikap dari organisasi masyarakat sipil, Komnas HAM dan Pemerintah untuk menyampaikan apresiasi atas capaian-capaian pengakuan dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.

"Hal-hal ini terus diupayakan dengan tidak melupakan beban-beban pekerjaan Pemerintahan di Indonesia," kata Mistohizzaman.

Kota Singkawang, lanjut Mistohizzaman, dipilih sebagai tuan rumah karena prestasinya yang konsisten meraih peringat pertama sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia.

"Prestasi-prestasi seperti ini yang bisa menjadi pengungkit bagi kota-kota lain untuk lebih ramah HAM," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023