"Jadi 13 orang yang menyandang predikat lulusan terbaik dibebaskan UKT selama satu tahun dan mendapatkan diskon 50 persen pada tahun berikutnya jika melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri di Banjarbaru, Selasa.
Menurut dia, kebijakan tersebut merupakan kali kedua digulirkan setelah perdana ketika Wisuda ke-111 pada Mei 2023 lalu.
Rektor pun mengajak para alumni terbaik bisa melanjutkan pendidikannya di ULM untuk meraih gelar akademik tertinggi hingga doktor (S3).
Begitu juga bagi lulusan sarjana dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,00 ke atas juga diberikan harga khusus untuk UKT sebagai biaya kuliah yang wajib dibayarkan oleh mahasiswa setiap semester.
Alim menyebut kebijakan keringanan UKT menjadi terobosan agar menarik lebih banyak minat lulusan sarjana bisa melanjutkan studinya ke program magister bahkan ke program doktor.
Hal itu dalam upaya mencetak sumber daya unggul melalui perguruan tinggi yang tak hanya sekadar bergelar sarjana (S1) namun juga strata dua (S2) dan S3.
Di sisi lain, persentase jumlah alumni yang studi lanjut termasuk dalam penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang harus dipenuhi perguruan tinggi negeri (PTN) seperti ULM, di mana salah satunya menilai dari seberapa banyak lulusan S1 melanjutkan studi ke S2.
Apalagi setiap mahasiswa Pascasarjana diwajibkan melaksanakan publikasi internasional yang secara otomatis mendorong pencapaian IKU, sehingga kompensasi yang diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kepada ULM jumlahnya semakin besar.
Baca juga: ULM wisuda 1.144 sarjana program MBKM
Baca juga: ULM terjunkan 192 mahasiswa bangun ekonomi berkelanjutan di Tahura
Baca juga: ULM tambah tiga guru besar
Pewarta: Firman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023
