Solo (ANTARA) -
Tradisi rebutan kotoran kerbau akan mewarnai peringatan malam 1 Sura di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Rabu malam tepatnya pukul 24.00 WIB.
 
Salah satu warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah Tumi (80) di Solo, mengatakan setiap tahun tidak pernah melewatkan peringatan malam 1 Sura di Keraton Surakarta.
 
"Saya sudah 40 tahun ikut acara ini terus, hanya libur pas Corona kemarin. Kan tiga tahun nggak ada," katanya yang sehari-hari berjualan buah di Pasar Kleco Solo ini.

Ia juga tidak ragu membaur bersama warga lain untuk berebut kotoran kebo bule milik Keraton Surakarta.
 
Kerbau-kerbau tersebut bertugas untuk menjaga atau mengawal pusaka Keraton Surakarta bernama Kyai Slamet yang diberikan kepada Paku Buwono II saat pulang dari pengungsiannya di Pondok Tegalsari.
 
"Pernah rebutan letong (kotoran kerbau). Nggak uman (nggak dapat) juga pernah. Sedapatnya saja, nggak dapat ya sudah," katanya.
 
Ia mempercayai kotoran kerbau tersebut akan membawa berkah baginya, mulai dari kelancaran rejeki hingga ketenteraman dalam hidup.
 
"Ke sini kan sowan (bertamu) ke gusti ratu, cari keselamatan, rejeki lancar," katanya.
 
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta Kanjeng Raden Aryo Dani Nur Adiningrat mengatakan sudah menyiapkan enam kerbau pada kirab malam 1 Sura. Meski demikian, belum diketahui ada berapa kerbau yang akan dikeluarkan.
 
"Saya tidak bisa menyebutkan," katanya.
 
Sementara itu, ada satu kerbau milik keraton yang melahirkan bertepatan pada pergantian tahun Jawa tersebut.
 
"Ini berkah karena itu binatang kesayangan raja, melahirkan pas pergantian tahun. Insya Allah harapan kami selama satu tahun ke depan Keraton Surakarta, Negara Kesatuan Republik Indonesia selalu diberikan keberkahan, rahmat, hidayah Tuhan Yang Maha Esa, dijauhkan dari bala," katanya.***3***

Baca juga: Anggota DPD apresiasi pelestarian wayang kulit di Lampung
Baca juga: Warga gelar Gerebek Suro di Umbul Jumprit Temanggung  
Baca juga: Mimpi menjadikan tradisi suroan pendekar di Madiun menjadi ikon ekraf

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023