Pelaksanaan program pendampingan pengrajin madu hutan tersebut merupakan bagian dari MoU antara Unismuh Makassar dan Doctor Nueng Crabi School Thailand
Makassar (ANTARA) - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan bersama Doctor Nueng Crabi School Thailand melaksanakan pendampingan kelompok pengrajin madu hutan di Desa Borisallo, Kabupaten Gowa.

"Pelaksanaan program pendampingan pengrajin madu hutan tersebut merupakan bagian dari MoU antara Unismuh Makassar dan Doctor Nueng Crabi School Thailand," kata Tim PKM Unismuh Makassar Muhamad Ikbal dalam taklimat media yang diterima di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan potensi hutan di Desa Borisallo menjadikan desa tersebut kaya akan keanekaragaman hayati. Salah satunya adalah madu hutan, produk khas yang menjadi komoditas masyarakat setempat.

“Generasi demi generasi, masyarakat Borisallo telah menjadi pemburu madu lebah hutan. Hasil madu tersebut dijual langsung di gubuk pinggir jalan atau kepada pengepul yang datang langsung ke lokasi,” kata Ikbal.

“Borisallo, sebagai salah satu daerah penghasil madu di Sulawesi Selatan, diharapkan bisa menjadi sentra penghasil madu berkualitas,” tambah Muhammad Ikbal.

Sementara itu Dian Pramana Putra, yang juga anggota tim dosen PKM Unismuh Makasar menambahkan program ini bertujuan untuk membantu masyarakat Desa Borisallo dalam mengolah produksi madu hutan menjadi produk berkualitas dan berkelanjutan. Bahkan, madu hutan tersebut juga berpotensi menjadi bahan baku kosmetik.

“Dalam program ini, tim akan menyediakan kemasan yang memenuhi standar kualitas, membuat label produk, dan membantu pemasaran produk olahan madu hutan,”katanya.

Ia menjelaskan pentingnya peran Tim PKM Unismuh dalam melakukan pendampingan ini. Sebab pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas madu melalui Program Integrasi Ecohealthpreneurship.

“Keberadaan Ford Foundation sangat membantu pemburu madu di berbagai daerah dalam meningkatkan usaha mereka,” katanya.

Dia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di daerah lain di Sulawesi Selatan, mengingat dampak positif yang dihasilkan.

“Semoga ke depannya, kegiatan ini bisa diterapkan di daerah lainnya, mengingat manfaatnya bagi kelompok pemburu madu,” demikian Dian Pramana Putra.

Baca juga: 34 mahasiswa Thailand-Malaysia kuliah semester di Unismuh Makassar

Baca juga: Pelaku UMKM di Gowa memanfaatkan Apkasi Expo 2022 promosi produk

Baca juga: Dubes Italia kunjungi Unismuh perkuat kerja sama dengan Indonesia

Baca juga: Produksi madu Indonesia 5.000 ton setahun

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023