Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono menyatakan masa tanggap darurat bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru dan tanah longsor di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah usai.

"Alhamdulillah, tugas kemanusiaan pada masa tanggap darurat bencana selama 14 hari telah kami laksanakan," kata Agus Triyono dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jumat.

Ia mengatakan segala upaya penanganan telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lumajang dan seluruh jajaran TNI/Polri serta para sukarelawan, termasuk perbaikan sejumlah sarana infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru dan longsor.

Baca juga: Bupati: 18 infrastruktur rusak akibat lahar dingin Semeru dan longsor

"Kondisi wilayah terdampak bencana sudah jauh lebih baik pascaterjadi bencana, meskipun masih menyisakan beberapa catatan untuk pembersihan material banjir lahar dingin dan perbaikan infrastruktur," tuturnya.

Agus mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, baik instansi maupun organisasi masyarakat yang juga berperan penting selama masa tanggap darurat bencana.

"Terima kasih atas segala daya upaya, kerja keras, dan solusi yang telah diberikan dalam mempercepat proses penanganan. Insya Allah kesehatan dan keberkahan senantiasa Allah SWT curahkan kepada kita semua," katanya.

Baca juga: Gerak cepat pemerintah tangani banjir lahar dingin Semeru di Lumajang

Ia menyebutkan ada tujuh kecamatan yang terdampak bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru dan tanah longsor, yakni Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, Pasrujambe, dan Senduro.

Dalam bencana tersebut terdapat 26 rumah, satu sekolah, satu masjid, dua tempat usaha, empat tanggul, dan enam jaringan air bersih mengalami kerusakan.

Bencana banjir lahar dingin Semeru itu juga mengakibatkan sembilan jembatan putus, satu jembatan tertutup material, dan empat jembatan mengalami kerusakan.

Selain itu, sekitar 400 hektare lahan pertanian terdampak banjir lahar dingin Semeru dan delapan kambing mati terseret derasnya aliran banjir bandang lahar dingin Semeru.

Baca juga: BNPB bantu perbaikan jembatan terdampak banjir lahar dingin Lumajang

Untuk bencana tanah longsor tercatat tiga orang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor. Tiga korban tersebut merupakan satu keluarga atas nama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20), dan Galang Naendra Putra (4 bulan) yang merupakan warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023