Isyarat kerja sama wisata religi itu muncul setelah perwakilan ABT tampil sebagai pembicara dalam seminar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-2 Asphuri di Bali pada 20-21 Juli 2023, yang dihadiri sekitar 50 perusahaan.
Asphuri merupakan penyelenggara perjalanan ibadah umrah dan haji alumni Al Azhar Mesir. Sedangkan ABT yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham HAJJ itu telah mengantongi kontrak dari grup Al Anshar Hotel Madinah dengan total 1.000 kamar lebih yang terdistribusi di Hotel Al Anshar Golden Tulip, Al Anshar Palace, dan Shakereen Golden Tulip.
“Jumlah kamar ini di luar kamar-kamar yang sudah dimiliki ABT di Makkah, Arab Saudi,” tutur Direktur Utama PT Arsy Buana Taravelindo Tbk, Saipul Bahri, dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Sabtu.
Baca juga: Astindo targetkan transaksi Rp10 miliar pada #DIATF 2023
Saipul menjelaskan, kontrak-kontrak tersebut diraih lantaran portofolio HAJJ sebelumnya yang mumpuni. Sepanjang Januari-Mei 2023, ABT memfasilitasi keberangkatan sekitar 3.500 jemaah umrah yang jumlahnya akan terus bertambah sampai akhir tahun.
Hingga akhir 2023, kata Saipul, perseroan menargetkan menangani sekitar 16 ribu jemaah umrah ke Tanah Suci dari berbagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), naik dari tahun lalu sebanyak 14 ribu jemaah. Adapun untuk tahun 2024, ABT membidik penanganan berkisar 16-18 ribu jemaah umrah.
“Ditambah lagi, saat ini ABT adalah satu-satunya perusahaan service provider umrah haji yang melantai di Bursa Efek Indonesia,” kata Saipul yang juga alumni Al-Azhar Mesir.
Menurut Faisal Surur, ketua Asphuri, informasi tersebut menjadi angin segar untuk para pelaku industri ini, terutama anggota Asphuri, karena punggawa HAJJ juga adalah alumni Al-Azhar Mesir.
“Apalagi ada kesempatan untuk mendapatkan capital gain bagi teman-teman pelaku industri yang tertarik untuk masuk dan membeli saham HAJJ melalui lantai bursa,” ujar Faisal yang juga pemilik Patria Wisata.
Sementara itu, Direktur Haji Dalam Negeri Kemenag, Arsyad Hidayat, mengatakan, pihaknya berterima kasih atas dukungan Asphuri sebagai mitra pemerintah dalam memberikan pelayanan ibadah haji atau umrah bagi masyarakat.
“Tentu ini menjadi selling point bagi masyarakat untuk mendaftarkan dirinya kepada PPIU dan PIHK anggota Asphuri karena semua owner-nya adalah alumni Al-Azhar Mesir,” kata Arsyad yang juga alumni Al-Azhar Mesir tersebut.
Seminar Mukernas Asphuri juga menghadirkan komisioner Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Arief Mufraini yang mengaku antusias dengan pertumbuhan industri umrah dan haji di Indonesia.
Alumnus Al-Azhar Mesir itu menjelaskan, pihaknya resmi membuka BPKH Limited di negara tersebut sebagai wujud investasi langsung ke dalam ekosistem umrah dan haji yang sesuai dengan kebijakan Arab Saudi.
Baca juga: Garuda sediakan 11.300 kursi dukung pariwisata Indonesia
Baca juga: Menparekraf: Famtrip bantu operator wisata ASEAN mengenal Indonesia
Baca juga: Laba bersih Arsy Buana Travelindo melonjak 180 persen
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023