Garut (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kegiatan sosialisasi tentang pelindungan warisan budaya kepada sejumlah kalangan masyarakat di Kabupaten Garut, Jawa Barat dalam rangka menjaga kelestarian warisan budaya dan upaya menuju Indonesia masuk tiga besar Adibudaya tahun 2045.

"Sosialisasi ini salah satu bagian dari persiapan itu (Adibudaya 2045), bagaimana mengembangkannya, ya, dimulai sekarang, bagaimana memanfaatkan warisan budaya untuk kemakmuran," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Pelindungan Kebudayaan pada Kemendikbudristek, Rusmiati usai kegiatan Sosialisasi Pelindungan Warisan Budaya di Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Sabtu.

Baca juga: Kemendikbudristek: Napak Tilas Spiritual upaya jaga warisan leluhur

Ia menuturkan kegiatan sosialisasi itu menghadirkan sejumlah kalangan masyarakat, kemudian mengenalkan kembali tentang warisan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dikembangkan agar tetap memberikan manfaat untuk generasi yang akan datang.

Jika tidak dimulai untuk menjaga warisan budaya Indonesia itu, kata dia, maka khawatir akan dilupakan oleh generasi bangsa yang akhirnya nilai-nilai kebudayaan itu menjadi hilang.

"2045 itu memang masih lama, tapi untuk menjadi Adibudaya 2045 itu harus ada persiapan yang dilakukan mulai sekarang," kata Rusmiati.

Baca juga: BPK dorong Pemda memacu pencatatan warisan budaya tak benda 

Ia berharap upaya menjaga kelestarian budaya bangsa itu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, tapi juga di tingkat provinsi, pemerintah kabupaten/kota maupun semua elemen masyarakat dan komunitas.

Selain itu, lanjut dia, upaya menyosialisasikan pelindungan warisan budaya tidak hanya dilaksanakan saat ini, tapi juga di sekolah-sekolah, dan dalam kegiatan lainnya ke semua kalangan masyarakat.

"Bukan kami saja di kementerian, tapi ada UPT-UPT (unit pelaksana tugas) di sekolah-sekolah juga disosialisasikan warisan budaya, jadi ini bukan kewajiban pemerintah pusat tapi seluruh masyarakat, sampai pemerintah daerah," katanya.

Baca juga: Koperasi, warisan budaya dan transformasinya menuju era Society 5.0

Ia menambahkan saat ini warisan budaya Indonesia yang sudah tercatat di UNESCO sebanyak 12, di antaranya angklung, dan silat, selanjutnya akan diusulkan lagi sejumlah warisan budaya Indonesia untuk kemajuan kebudayaan di dunia.

Warisan budaya Indonesia seperti angklung kemudian silat, kata dia, merupakan produk kearifan lokal di Indonesia yang saat ini sudah mendunia, banyak pentas di berbagai negara mempertunjukkan kesenian tersebut.

"Perlu menjaga warisan budaya, jangan sampai anak-anak kita tidak paham dan tidak mengerti bahwa angklung warisan budaya dan diakui dunia, sama dengan silat, bahkan sekarang silat sudah merambah ke film dunia," katanya.

Baca juga: Dinas Kebudayaan Sleman selenggarakan Festival Seribu Candi

Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah menambahkan, pihaknya mendukung program Kemendikbudristek dalam mensosialisasikan pelindungan warisan budaya ke berbagai kalangan di Garut.

Ia berharap upaya itu bisa mewujudkan target Indonesia menjadikan tiga besar Adibudaya tahun 2045 bersaing dengan negara lain seperti dari India dan Cina.

Baca juga: Disbud Bangka Selatan: 15 warisan budaya tercatat sebagai KIK

Ia berharap sejumlah warisan budaya dari Kabupaten Garut bisa diusulkan dan ditetapkan, kemudian diajukan ke tingkat nasional, hingga dunia yang akhirnya menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

"Pokok-pokoknya yang bisa menjadi mengarah ke Adibudaya, jadi intinya harus ada kontribusi tentang budaya ke negara kita," katanya. ***3***


 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023